MEDAN, KOMPAS.TV - Keluarga Aisiah Shinta Dewi Hasibuan, perempuan tewas diduga jatuh dari lift Bandara Kualanamu, Sumatera Utara mengaku sempat meminta petugas bandara untuk cek CCTV di hari Aisiah mengabarkan terjebak di lift, Senin (24/4/2023).
Kendati demikian, pihak keluarga mengaku tidak mendapat izin untuk melihat CCTV, petugas disebut hanya memeriksa secara fisik pada lift. Aisiah baru ditemukan tidak bernyawa 3 hari setelahnya, Kamis (28/4).
Terkait hal itu, Head of Corporate Communication PT Angkasa Pura Aviasi, Dedi AL Subur membenarkan pengakuan keluarga Aisiah tersebut.
Dedi mengatakan, area CCTV di dalam lift merupakan data rahasia sehingga hanya orang-orang tertentu yang dapat melihatnya.
"Area CCTV ini merupakan saah satu data rahasia, maka harus ada izin dari pejabat tertentu untuk melihat rekaman CCTV, sehingga orang yang sangat berkepentingan saja lah yang dapat melihat," kata Dedi dikutip dari Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (1/5/2023).
Baca Juga: Pihak Angkasa Pura Akui Aisiah Terlihat Bisa Buka Pintu Lift Tanpa Tenaga Besar Sebelum Jatuh
Dedi mengaku petugas Bandara Kualanamu sudah melakukan upaya pencarian sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), termasuk melakukan pengecekan di lift.
"Kami sudah melakukan upaya-upaya termasuk Aviasi Security yang saat itu memperoleh laporan telah melakukan pemeriksaan secara fisik di area lift dan fasilitas publik," ungkapnya.
Ia pun meminta maaf kepada keluarga korban jika selama pencarian ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan secara maksimal.
"Sekali lagi kami juga memohon maaf kepada keluarga korban karena pada saat pengecekan ada hal yang mungkin kurang maksimal yang kami atau petugas kami lakukan," tutur Dedi.
Baca Juga: Wanita Tewas Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu, Angkasa Pura Aviasi: Celah Lift Ada dari Awal
Meski belum membuahkan hasil, pencarian Aisiah pada hari Senin, kata Dedi, kemudian dihentikan oleh pihak keluarga karena telah larut malam.
"Terputus proses pencarian CCTV, pihak keuarga menghentikan (pencarian) karena sudah larut malam, saat itu jam 1 (dini hari) lebih," ucap Dia.
Atas kejadian ini, Dedi mengatakan pihak Bandara Kualanamu sedang melakukan investigasi internal dan evaluasi terkait SOP.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.