Kompas TV nasional politik

Cerita Sandiaga Uno Keluar dari Partai Gerindra: Tanggal 2 Syawal 1444 H Jadi Babak Baru bagi Saya

Kompas.tv - 28 April 2023, 19:26 WIB
cerita-sandiaga-uno-keluar-dari-partai-gerindra-tanggal-2-syawal-1444-h-jadi-babak-baru-bagi-saya
Mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno saat berbincang di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (27/4/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno resmi mengundurkan diri dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). 

Tanggal pengunduran diri Sandiaga Uno dari Partai Gerindra tepat di 2 Syawal 1444 Hijriah, atau Lebaran kedua 2023, Minggu (23/4/2023). 

Menurutnya, perjalanan politik selama 10 tahun di Gerindra tidak pernah terlupakan. Sandi mengakui dirinya lahir dari partai yang dipimpin Prabowo Subianto. 

"Partai Gerindra ini adalah partai yang membesarkan saya," ujar Sandi di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (27/4/2023).

Baca Juga: Hengkang dari Gerindra dan Belum Pasti ke PPP, Sandiaga: Saya Siap Jadi Gelandangan Politik

Sandi menjelaskan, di tanggal 2 Syawal 1444 H, atau Minggu (23/4/2023), dirinya resmi mengundurkan diri dari Gerindra. Tanggal tersebut menjadi babak baru bagi dirinya di dunia politik. 

Sandi menyatakan, pengunduruan diri dari Gerindra bukan diambil secara emosional, tetapi melalui tahap kontemplasi panjang. 

Di awal tahun 2023, Sandi pernah memberi informasi ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal angan-angan keluar dari partai. 

Rencana keluar partai itu pun direnungkan kembali saat bulan suci Ramadan 1444 H. 

Baca Juga: Sandiaga Uno: Saya Habiskan Hampir Rp1 Triliun untuk Pilpres 2019

"Selama bulan suci Ramadan kemarin dan sebelumnya, banyak sekali diskusi bertukar pikiran dengan Pak Prabowo. Di minggu pertama Ramadan menyampaikan pemikiran saya (untuk keluar)," ujar Sandi. 

Sandi menambahkan, saat berdiskusi dengan Prabowo, dirinya mendapat pencerahan soal di partai politik ada etika dan adab. 

Prabowo juga menjelaskan, seandainya memiliki platform yang tidak sejalan dengan arah partai politik, mestinya harus mengambil keputusan. Jangan sampai ada di dalam partai politik, tetapi tidak memiliki kesamaan pikiran. 

Menurutnya, arah Gerindra dalam membangun bangsa ini sudah tepat, tetapi ada penekanan dan pemikiran yang dinilai Sandi berbeda. Hal itu baginya sah-sah saja dalam membangun bangsa, selama tidak membuat terpecah belah. 

Baca Juga: Dikabarkan Hengkang dari Gerindra karena Permintaan Jokowi, Ini Jawaban Sandiaga Uno

"Kalau saya mengambil keputusan setelah mendapat banyak pertimbangan dan berkontemplasi, tentunya itu untuk memperjuangkan satu hal yang menurut saya mungkin akan lebih baik diperjuangkan dalam konteks yang berbeda," ujar Sandi.

"Bukan pemikiran tidak didengar. Menurut saya, dalam memperjuangkan sesuatu, kita harus mengambil keputusan, berat atau tidak, kita harus mengambil keputusan. Dan keputusan ini, akan kita lihat lima (sampai) 10 tahun ke depan seperti apa," pungkas Sandi. 


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x