JEDDAH, KOMPAS.TV - Para peneliti akhirnya menemukan tiga benteng militer Romawi berusia 2.000 tahun di Arab Saudi.
Mereka para peneliti dari Universitas Oxford yang pertama kali menemukan pusat militer kerajaan kuno itu di Google Earth.
Menurut mereka, benteng militer itu bisa menjadi bukti bahwa kekuasaan Romawi melintasi Yordania tenggara ke Arab Saudi pada abad kedua.
Para peneli itu mengungkapkan, benteng tersebut menandakan dibangun selama Romawi mengambil alih Kerajaan Nataean Yordania pada 106 M.
Baca Juga: Kota-Kota Eropa Mulai Menolak Israel dan Bela Palestina, Minta Kekerasan Diakhiri
“Kami hampir yakin bahwa kamp-kamp tersebut dibangun tentara Romawi, mengingat bentuk khas dari kendang dengan pintu masuk yang berlawanan di setiap sisi,” ujar DR Michael Fradley, satu dari tim peneliti itu, dikutip dari Sky News, Kamis (27/4/2023).
Diperkirakan benteng-benteng tersebut dibangun sebagai barak pertahanan saat memulai penaklukkan bangsa Arab.
Menurut Fradley, benteng tersebut hanya digunakan untuk hitungan hari atau pekan.
Sementara itu, Profesor Andrew Wilson, yang ikut menulis laporan di jurnal Antiquity, meyakini fakta bahwa sebagian besar benteng di barat jauh lebih besar dari pada yang lain.
Hal itu pun memberi petunjung mengenai sifat gerakan militer yang dilakukan Romawi.
“Mengapa kubu barat memiliki kapasitas dua kali lipat dari kedua kubu lainnya? Apakah gaua terbagi, dan jika demikian ke mana perginya separuh yang lain?” tutur Wilson.
Baca Juga: Mengerikan! Durasi Gelombang Panas di India Diprediksi akan Meningkat hingga 18 Hari pada 2060
“Apakah itu setengah musnah dalam perempuan, atau apakah mereka tetap di kamp barat untuk memasok air ke benteng lain,” tambahnya.
Wilson menambahkan agi, tim ilmuwan tersebut percaya bahwa benteng-benteng ini adalah dasar dari serangan mendadak terhadap suku Nabataean, setelah kematian raja terakhir mereka, Rabbel II Soter.
Sementara itu, Fradley menambahkan pula, apa yang diungkapkan Wilson.
“Sangat luar biasa kami bisa memiliki momen ini dimainkan dalam skala lanskap,” katanya.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.