BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Rabu (26/4/2023) melakukan panggilan telepon. Zelenskyy menyebut dirinya dan Xi Jinping melakukan pembicaraan yang "panjang dan bermakna", seperti laporan Associated Press.
Sementara, media resmi China Xinhua pada hari yang sama melaporkan bahwa berdasarkan pembicaraan kedua pemimpin, Xi Jinping segera mengirim utusan khusus ke Kiev dan negara-negara lain untuk merundingkan jalan keluar politik dari krisis tersebut.
Percakapan antara kedua pemimpin itu sudah ditunggu selama beberapa minggu, usai China mengajukan proposal 12 poin untuk mengakhiri pertikaian.
Inilah secara lengkap 12 poin usulan China untuk mencari penyelesaian politik konflik Rusia dan Ukraina, seperti dilaporkan Xinhua, Jumat (24/2/2023).
Hukum internasional yang diakui secara universal, termasuk tujuan dan prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, harus dipatuhi dengan ketat.
Kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah semua negara harus dijaga dengan efektif. Semua negara, baik yang besar maupun kecil, yang kuat atau yang lemah, yang kaya atau yang miskin, adalah anggota setara dalam masyarakat internasional.
Semua pihak harus bersama-sama menjunjung tinggi norma dasar yang mengatur hubungan internasional dan mempertahankan keadilan dan kebenaran internasional. Promosi penerapan hukum internasional yang sama dan seragam harus didukung, sementara standar ganda harus ditolak.
Baca Juga: Xi Jinping Bertelepon dengan Zelenskyy, Ini Hasilnya Menurut Media Resmi China
Keamanan suatu negara tidak boleh dicapai dengan mengorbankan negara lain. Keamanan suatu wilayah tidak boleh dicapai dengan memperkuat atau memperluas blok militer.
Kepentingan keamanan yang sah dan keprihatinan semua negara harus diperhatikan dengan serius dan ditangani dengan benar. Tidak ada solusi sederhana untuk masalah yang kompleks.
Semua pihak harus, mengikuti visi keamanan yang umum, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan serta mempertimbangkan perdamaian dan stabilitas jangka panjang dunia, membantu membentuk arsitektur keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan.
Semua pihak harus menentang pengejaran keamanan sendiri dengan biaya keamanan negara lain, mencegah konfrontasi blok, dan bekerja sama untuk perdamaian dan stabilitas di Benua Eurasia.
Konflik dan perang tidak menguntungkan siapa pun. Semua pihak harus tetap rasional dan menahan diri, menghindari memperburuk situasi dan menambah ketegangan, serta mencegah krisis semakin memburuk atau bahkan meluas di luar kendali.
Semua pihak harus mendukung Rusia dan Ukraina untuk bekerja dalam arah yang sama dan segera melanjutkan dialog langsung, untuk secara bertahap menurunkan eskalasi situasi dan akhirnya mencapai gencatan senjata yang komprehensif.
Baca Juga: Usai Damaikan Saudi-Iran, China Ingin Fasilitasi Perdamaian Israel-Palestina
Dialog dan negosiasi adalah satu-satunya solusi yang memungkinkan untuk mengatasi krisis Ukraina. Semua upaya yang berkontribusi pada penyelesaian damai krisis harus didorong dan didukung.
Komunitas internasional harus tetap berkomitmen pada pendekatan yang benar dalam mempromosikan perundingan untuk perdamaian, membantu pihak-pihak yang terlibat konflik untuk membuka pintu bagi penyelesaian politik secepat mungkin, dan menciptakan kondisi dan platform untuk melanjutkan negosiasi. China akan terus berperan konstruktif dalam hal ini.
Sumber : China Foreign Ministry/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.