JAKARTA, KOMPAS.TV - Jagat Twitter tengah dihebohkan dengan seruan cancel culture terhadap penyanyi Virgoun yang disebut selingkuh dari istrinya, Inara Rusli.
Virgoun sendiri sudah mengaku selingkuh sejak tahun 2021 silam. Dalam surat perjanjian yang dibagikan oleh Inara, Virgoun siap menanggung konsekuensi secara hukum.
Kabar Virgoun selingkuh cukup membuat netizen heboh. Tidak sedikit yang menyerukan cancel culture Virgoun dan meminta netizen lain untuk tidak memberi panggung untuk pelantun “Surat Cinta untuk Starla”.
Baca Juga: Paus Fransiskus Kecam Cancel Culture: Penjajahan Ideologis, Membungkam dengan Dalih Bela Keragaman
“Please cancel culture harus diterapkan di Indonesia, orang-orang kek Virgoun ini jangan dikasih panggung lagi,” tulis seorang netizen dengan handle @ayang_lo***.
“Pls blacklist Virgoun ini dari dunia entertain Indonesia. Udah saat cancel culture berlaku di sini. Tolong jangan dikasi panggung apalagi diundang ke TV dan podcast,” tulis @sunshine***.
“Mari kita cancel culture Virgoun bersama sama,” kata yang lain.
Mensitat New York Post, cancel culture adalah fenomena yang mempromosikan atau mengajak seseorang untuk menolak seseorang, merek, acara, atau film yang dinilai problematik.
Profesor sosiologi dan kriminologi di Villanova University, Dr. Jill McCorkel mengatakan bahwa cancel culture telah mengakar sepanjang sejarah manusia.
Cancel culture dipandang sebagai salah satu cara masyarakat menghukum orang lain karena berperilaku di luar norma sosial yang ada.
“Cancel culture adalah perpanjangan atau evolusi kontemporer dari rangkaian proses sosial yang jauh lebih berani yang dapat kita lihat dalam bentuk pengusiran. Cancel culture dirancang untuk memperkuat seperangkat norma,” kata McCorkel.
Baca Juga: Harry Belafonte, Aktivis dan Entertainer, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Melansir Vox, salah satu yang menjadi referensi pertama istilah cancel culture muncul dari film New Jack City tahun 1991. Dalam sebuah adegan, aktor bernama Nino Brown mengatakan “Cancel that bi***. I’ll buy another one” (Batalkan jal*** itu. Aku akan membeli yang lain).
Kemudian pada tahun 2010, Lil Wayne mereferensikan film tersebut ke dalam lirik lagunya yang berjudul I’m Single.
Dalam potongan liriknya, disebutkan “Yeah I'm single, nigga had to cancel that bi*** like Nino” (Ya saya lajang, nigga harus membatalkan jal*** seperti Nino).
Seiring berkembangnya istilah tersebut, pada tahun 2015, ide cancel culture mulai menyebar. Sebagian besar digunakan sebagai reaksi terhadap seseorang yang melakukan tindakan yang tidak disetujui.
Sumber : New York Post, Vox
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.