JAKARTA, KOMPAS.TV - DPP PDI Perjuangan tidak keberatan dengan pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang tidak bisa berpasangan dengan Ganjar Pranowo, bakal Capres PDIP di Pilpres 2024.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan PDIP tidak memiliki dasar untuk memaksakan kehendak agar Prabowo mau menjadi bakal cawapres Ganjar.
Hasto mengakui dalam membangun kerja sama harus ada kesamaan ideologi, platform, historis hingga komitmen melanjutkan program dari Presiden Joko Widodo.
Jika hal tersebut tidak sejalan, maka akan sulit juga untuk PDIP menjalin komunikasi. Di sisi lain, langkah awal membangun kerja sama juga tidak langsung menyodorkan siapa yang menjadi pendamping Ganjar.
Baca Juga: Andre Rosiade: Prabowo akan Maju sebagai Capres Bukan Cawapres, Clear!
Tapi perlu melakukan tahapan-tahapan pendekatan dengan partai yang akan dirangkul, setelah itu masuk ke tahap penjajakan pemahaman hingga komitmen yang sejalan untuk kepentingan rakyat dan negara.
"Ya, tentu saja kita kan enggak model kawin paksa, tentu ada pacarannya, ada pemahamannya, ada komitmen terhadap rakyat bangsa dan negara," ujar Hasto di DPP PDIP, Senin (24/4/2023).
Hasto menambahkan PDIP juga sedang melakukan kajian terkait tokoh yang cocok menjadi cawapres Ganjar di Pilpres 2024.
Termasuk mengkaji tujuh nama masukan dari Presiden Jokowi yang selaras dengan Ganjar Pranowo. Tujuh nama masukan Jokowi yakni, Ketua Umum PSSI yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir.
Baca Juga: Soal Duet Bersama Ganjar, Prabowo: Kita Lihat Perkembangan, Sekarang Partai Saya Kuat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.