JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa sejumlah wilayah pesisir di Indonesia berpotensi mengalami gelombang tinggi 2-3 meter.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo yang mengatakan gelombang tinggi ini memengaruhi keamanan aktivitas di wilayah pesisir, khususnya aktivitas wisata.
"Tinggi gelombang di sepanjang pesisir pantai barat Pulau Sumatra, pesisir pantai Selat Sunda, serta pesisir pantai selatan Pulau Jawa hingga Bali, Lombok, Pulau Sumbawa, dan NTT berkisar antara 2 hingga 3 meter," ujar Eko, Senin (24/3/2023), sebagaimana dikutip dari Antara.
Baca Juga: 30.000 Orang Diprediksi Berwisata ke Gunungkidul Yogyakarta Hari Ini, Mayoritas ke Pantai
Gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di Samudera Hindia Barat Aceh, Samudra Hindia Barat, Kepulauan Simeulue-Pulau Nias dengan ketinggian mencapai 2,504 meter.
"Kemudian di Perairan Barat Kepulauan Simeulue hingga Pulau Nias, Perairan Utara Kepulauan Anambas, Perairan Utara dan Barat Pulau Siberut, Perairan Barat Pulau Pagai - Pulau Sipora," jelas dia.
Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, Perairan Selatan Banten, Perairan Sukabumi - Cianjur, Perairan Garut-Pangandaran, serta Perairan Cilacap juga berpotensi mengalami gelombang tinggi.
Dengan adanya potensi gelombang tinggi tersebut, BMKG meminta wisatawan yang berlibur di pantai untuk meningkatkan kewaspadaan serta tidak berenang di laut.
Baca Juga: 'Broken Beach' Alias Pasih Uug di Klungkung Bali Jadi Favorit Wisatawan saat Lebaran!
Pasalnya, gelombang tinggi di pesisir pantai dapat menyebabkan rip current atau arus balik laut yang cukup berbahaya.
“Tetap selalu waspada serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," tegas Eko.
Selain itu, aktivitas pelayaran juga diimbau untuk waspada dengan memperhatikan kecepatan agar aman dan selamat.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.