JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, pihaknya tidak khawatir jika harus berhadapan kembali dengan PDI Perjuangan (PDIP) dalam Pemilu 2024, seperti yang terjadi pada dua pilpres terakhir yakni 2014 dan 2019.
Ia menilai, tidak ada yang salah dengan hal itu dan merupakan hal yang biasa dalam kontestasi politik.
“Rawe-rawe rantas, malang-malang putung (yang merintangi maksud dan tujuan harus disingkirkan),” kata Muzani di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2023).
“Kita dengan PDIP sama, kita dengan PDIP kadang-kadang berbeda. Demikian juga dengan partai-partai lain. Jadi enggak ada problem,” tambahnya, seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ungkap Isi Pesan Jokowi saat Berdua di Pesawat: Politik hingga Tugas Presiden
Namun, Muzani menekankan Gerindra tidak akan terburu-buru dalam mengambil sikap. Lantaran Gerindra adalah salah satu parpol yang sedang menjajaki pembentukan koalisi besar saat ini.
Kemudian, masih ada waktu sebelum pendaftaran resmi capres dan cawapres dimulai.
“Meskipun masa pendaftaran (capres-cawapres) itu tidak terlalu panjang, tapi kan temponya masih ada. Sehingga kita akan terus mengikuti dinamika itu dengan baik,” ujar Muzani.
Seperti diketahui, PDIP telah mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. Sedangkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang diisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum menemukan kesepakatan soal pengusungan capres.
Di saat yang sama, KIR dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk oleh Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sedang berupaya membentuk koalisi besar.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.