SANAA, KOMPAS.TV – Sedikitnya 78 orang tewas karena berdesakan di sebuah acara untuk mendistribusikan bantuan keuangan di Sanaa, ibu kota Yaman, Rabu malam (19/4).
Abdel-Rahman Ahmed dan Yahia Mohsen, yang menyaksikan kejadian itu, mengatakan kelompok Houthi bersenjata telah menembak ke udara untuk mengendalikan massa. Tembakan itu tampaknya mengenai kabel listrik dan membuatnya meledak.
Kejadian itu Itu memicu kepanikan yang membuat orang berdesakan dan saling menginjak-injak.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan puluhan mayat tergeletak di tanah, beberapa tidak bergerak dan lainnya berteriak ketika orang-orang lain berusaha membantu.
Peristiwa ini terjadi di pusat Kota Tua Sanaa, di mana ratusan orang miskin berkumpul untuk acara yang diselenggarakan oleh para pengusaha.
Baca Juga: Pertukaran Tahanan Besar-Besaran Pemerintah Yaman dan Pemberontak Houthi, Perdamaian di Depan Mata?
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Yaman, Brigjen. Abdel-Khaleq al-Aghri, menyalahkan kejadian ini pada distribusi bantuan acak yang tidak dikoordinasi otoritas lokal.
Tragedi itu terjadi menjelang hari raya Idul Fitri, yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan akhir pekan ini.
Puluhan orang yang terluka dibawa ke rumah sakit terdekat. Motaher al-Marouni, seorang pejabat kesehatan senior di Sanaa.
Pemberontak Houthi dengan cepat menutup sekolah tempat acara itu diadakan dan melarang orang-orang, termasuk wartawan, untuk mendekat.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan telah menahan dua penyelenggara dan penyelidikan sedang dilakukan.
Ibu kota Yaman telah berada di bawah kendali Houthi yang didukung Iran sejak 2014 dan menyingkirkan pemerintah yang diakui secara internasional.
Baca Juga: Arab Saudi Bertemu dengan Pemberontak Houthi, Sinyal Perdamaian di Yaman Bakal Terjadi
Seperti dikutip dari The Associated Press, Kejadian itu mendorong koalisi yang dipimpin Saudi untuk campur tangan pada tahun 2015 untuk mencoba memulihkan pemerintahan.
Konflik telah berubah dalam beberapa tahun terakhir menjadi perang antara Arab Saudi dan Iran, yang menewaskan lebih dari 150.000 orang termasuk pejuang dan warga sipil dan menciptakan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Lebih dari 21 juta orang di Yaman, atau dua pertiga dari populasi negara itu, membutuhkan bantuan dan perlindungan, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.