TEHERAN, KOMPAS.TV - Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengecam negara-negara Arab dan Islam yang melakukan normalisasi dengan Israel.
Raisi merasa apa yang mereka lakukan itu seperti menusuk Palestina dari belakang.
Hal itu diungkapkan Raisi pada pesan video, Jumat (14/4/2023), saat pertemuan antara pemimpin dan komandan kelompok Palestina, serta warga Gaza pada Hari Al-Quds.
Baca Juga: Rakyat Iran Dukung Palestina, Berdemonstarsi dan Teriakkan “Kematian untuk Israel”
Sejumlah negara Arab seperti Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko telah melakukan normalisasi dengan Israel beberapa pekan terakhir.
Salah satu dalih mereka melakukan normalisasi itu adalah untuk memuluskan perjuangan Palestina untuk merdeka dari Israel.
Tapi Raisi tampaklnya tidak sepakat dengan hal tersebut.
Raisi menegaskan bahwa rezim Tel Avib berusaha keras memiliki hubungan dengan negara-negara Islam untuk memurnikan diri dan meningkatkan keamanannya.
“Dengan platform ini, saya mengatakan bahwa normalisasi hubungan dengan rezim zionis adalah pengkhianatan terhadap Palestina dan front perlawanan, seperti menusuk pisau dari belakang kepada front perlawanan Palestina,” katanya dikutip dari Tehran Times.
Ia menegaskan bahwa pemerintah negara-negara itu seharunya mengerti bahwa jika mereka bergerak dengan bangsanya, seharusnya atas keinginan bangsa, yaitu menjauh dari Israel.
Baca Juga: Perebutan Kekuasaan Tentara Sudan dan Paramiliter di Ibu Kota, Korban Tewas Capai 25 Orang
“Kata-kata terakhir adalah bahwa normalisasi hubungan tak menciptakan keamanan baik bagi rezim Zionis, atau untuk negara yang membangun hubungan dengan rezim Zionis,” tambahnya.
Iran sendiri merupakan salah satu musuh Israel, di mana negara Zionis tersebut disebut sebagai dalang sejumlah pembunuhan terhadap pejabat militer Iran.
Sedangkan Iran terus memberikan ancaman kepada Israel akan adanya pembalasan atas perlakuan negara tersebut.
Sumber : Tehran Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.