JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah pasukan organik TNI dikerahkan untuk membantu kepolisian menyelamatkan pilot Susi Air Philips Mark Methrtens (37).
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menjelaskan pengerahan pasukan organik dan satuan penugasan ini mengingat luasnya wilayah, kondisi geografi, serta mengantisipasi kemungkinan lainnya.
Terlebih gerombolan kelompok separatis teroris (KST) bersenjata.
"Kami memperdayakan satuan organik dan satuan penugasan di Papua untuk memaksimalkan pencarian ini," ujar Herman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/4/2023).
Baca Juga: Kapolri Ungkap Berbagai Upaya Pembebasan Pilot Susi Air, Hampir 1.000 Personel TNI-Polri Diterjunkan
"Apabila terkesan sangat banyak TNI yang terlibat dalam proses pencarian Pilot, maka bisa kami maklumi. Sehingga kami perlu jelaskan saat ini agar mengerti bagaimana TNI membantu memaksimalkan pencarian Pilot," sambungnya.
Pilot Susi Air Philip Mark Methrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023, sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
KKB juga membakar pesawat jenis Pilatus Porter milik Susi Air. Belakangan, tim gabungan TNI dan Polri menangkap anggota KKB Yomse Lokbere salah satu pelaku pembakaran pesawat Susi Air di Nduga.
Sebelumnya Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan penyelamatan pilot Susi Air diusahakan secara persuasif.
Baca Juga: Polda Papua Kirim Tim Investigasi Penembakan Warga di Wamena
Menurut Yudo, dalam penyelamatan yang dilakukan secara persuasif, TNI juga tidak memasang target waktu.
"Jadi enggak ada target harus berapa hari, enggak ada target. Kita targetnya bisa dilepaskan dengan selamat dan tidak ada masyarakat yang menjadi korban," ujar Panglima TNI usai kegiatan layanan zakat Baznas bersama TNI di Mabes TNI, Rabu (5/4/2023).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.