TOKYO, KOMPAS.TV - Pimpinan eksekutif partai yang berkuasa di Jepang saat ini, Partai Demokrat Liberal (LDP) terkejut dengan serangan ke Perdana Menteri Fumio Kishida saat berkampanye di Wakayama, Jepang, Sabtu (15/4/2023). PM Jepang itu dilempar bom asap ketika berkampanye.
Kishida sendiri dilaporkan tidak mengalami luka dan pelaku segera ditangkap polisi. Sekjen LDP Toshimitsu Motegi mengaku pihaknya telah menghubungi sang PM setelah kejadian.
Baca Juga: PM Jepang Fumio Kishida Dievakuasi Usai Terdengar Ledakan di Tempatnya Pidato, Satu Orang Ditangkap
"Ini adalah tindakan memalukan yang terjadi selama kampanye yang terletak di dasar demokrasi kita," kata Motegi dikutip Asahi Shimbun.
Sementara itu, Tsuyohsi Takagi, ketua komite Diet (parlemen Jepang) LDP menyebut tindakan penyerangan ke Kishida tidak bisa dimaafkan.
"Ini adalah tindakan tak termaafkan yang bisa mengguncang akar terdalam dari demokrasi kita karena ini terjadi selama kampanye," kata Takagi.
Sebelum penyerangan terhadap Fumio Kishida, LDP dan Jepang masih kuat mengingat pembunuhan mantan perdana menteri Shinzo Abe pada 8 Juli 2022 lalu. Shinzo Abe sendiri merupakan kader LDP.
Pembunuhan Shinzo Abe mengejutkan publik internasional mengingat angka kriminalitas yang relatif rendah di Jepang dan ketatnya kontrol senjata api. Peristiwa ini juga memicu perdebatan tentang pengamanan politikus yang kerap berkampanye di ruang terbuka di Jepang.
Baca Juga: Jepang Resmikan UU yang Sasar Pendanaan Organisasi Keagamaan, Misi Pembunuh Shinzo Abe Berhasil?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.