SAPPORO, KOMPAS.TV - Seorang pelayan kafe di Jepang dituduh telah melakukan aksi "terorisme" oleh atasannya, setelah diketahui mencampurkan darah ke minuman koktail.
Mondaiji Con Café Daku atau Kafe Gelap Anak Bermasalah di Sapporo dibuka pertama kalinya di Jepang pada 3 Maret 2023.
Pemiliknya berharap hal itu dapat menarik pelanggan yang bersedia membayar 2.500 yen atau setara Rp276.000 per jam untuk minum semua yang mereka inginkan.
Baca Juga: Mumi Beku Bangsawan Mongol dari Abad ke-13 Muncul, Terungkap Ternyata Ketagihan Susu Yak
Kafe itu juga mempekerjakan gadis-gadis yang tak stabil secara mental dan bermasalah, yang berpakaian warga gelap dan bergaya gotik, sebagai pelayan.
Dilansir Oddity Central, Kamis (13/4/2023), salah satu pelayan memainkan perannya terlalu jauh dengan menambahkan darahnya ke dalam koktail, yang dilaporkan atas permintaan pelanggannya.
Manajemen yang mengetahui hal tersebut langsung memecat si pelayan, dan mengambarkan tindakan berbahayanya sebagai “terorisme batas”.
“Meminum darah seseorang merupakan aksi yang sangat berbahaya,” kata Dr Zento Kitao.
Ia menyarankan baik pelayan dan tamu yang meminumnya untuk melakukan tes darah.
Baca Juga: PM Jepang Fumio Kishida Dievakuasi Usai Terdengar Ledakan di Tempatnya Pidato, Satu Orang Ditangkap
“Kasus dari orang terinfeksi karena meminum darah orang lain memang jarang, tetapi banyak penyakit bisa ditularkan melalui darah, termasuk HIV, hepatitis C, hepatitis B dan sifilis,” katanya.
“Jika ada luka di mulut, akan mudah terjadi penularan lewat darah,” tambah Kitao.
Pihak kafe mengatakan aksi pelayan tersebut tak bisa diterima dan mengumumkan akan menutup tokonya sehari, untuk mengganti semua gelas yang digunakan.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.