Kompas TV nasional politik

Budiman Sudjatmiko soal Capres di Koalisi Besar: PDIP Lebih Fleksibel Dibanding Golkar

Kompas.tv - 15 April 2023, 06:30 WIB
budiman-sudjatmiko-soal-capres-di-koalisi-besar-pdip-lebih-fleksibel-dibanding-golkar
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko di program Dua Arah di KOMPAS TV, Jumat (14/4/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon presiden dari PDI Perjuangan bukan merupakan syarat mutlak bagi partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri bergabung di koalisi besar

Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menjelaskan, capres dari kader PDIP merupakan sikap dari partai, sehingga tidak bisa dikaitkan sebagai syarat yang diajukan PDIP jika bergabung dalam koalisi besar.

Menurutnya, sikap partai PDIP ini juga sama seperti Partai Golkar yang seluruh kadernya menginginkan Ketua Umum Airlangga Hartarto maju dalam Pilpres 2024.

"Jadi capres dari internal itu standpoint (sudut pandang) awal, kami punya mandat seperti itu," ujar Budiman di program Dua Arah KOMPAS TV, Jumat (14/4/2023).

Baca Juga: Tolak PDI-P Masuk Koalisi Besar, Waketum Golkar: Menambah Kerumitan, PDI-P Bisa Calonkan Sendiri

Budiman menilai, dalam membangun kerja sama untuk Pilpres 2024, PDIP lebih fleksibel dibanding partai lain, karena capres dan cawapres ditentukan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Ini berbeda dengan Partai Golkar yang telah menjadikan sebuah keputusan bersama dalam musyawarah nasional (Munas): Airlangga Hartarto harus jadi kandidat Capres di Pilpres 2024.

Menurut Budiman, jika PDIP diundang masuk dalam koalisi besar yang kini sedang dibentuk, maka akan ada pembicaraan lain. 

PDIP akan mengesampingkan mandat partai, yakni capres harus dari internal, agar ada kesepakatan bersama di koalisi besar.

Baca Juga: Ketua DPP PDIP Nusyirwan: Syarat Capres PDIP Tidak Ada Kaitannya dengan Koalisi

"Ketika berbicara kerja sama, ada banyak hal mengenai take and give, artinya, jujur, kita fleksibel," ujar Budiman. 

Di kesempatan yang sama, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengakui, keputusan Munas Golkar memberi mandat kepada Ketum Airlangga Hartarto untuk menjadi kandidat capres 2024.

Namun, keputusan tersebut masih bisa diubah jika DPP mengelar munas kembali. 

Dave menyebut, poin utama dalam membangun koalisi besar adalah komunikasi antarpartai, dan Golkar selalu membuka jalur komunikasi dengan siapa pun untuk mendapat titik temu agar saling menguntungkan. 

Baca Juga: Gerindra Ungkap Prabowo Bakal Ketemu Langsung Megawati soal Koalisi Besar, Sinyal Capres?

"Kita membangun komunikasi dengan siapa pun untuk menemukan titik temu agar semua saling menguntungkan, sehingga pemilu bisa berlangsung baik dan mendapatkan kemenangan," ujar Dave.


 

 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x