KOMPAS.TV – Melihat wajah Stadion Manahan yang punya fasilitas memuaskan.
Salah satu keunikan Stadion Manahan Solo adalah pada bagian muka bangunan. Fasad (muka bangunan) Stadion Manahan Solo berbentuk batik kawung.
Sebagai informasi lahan Stadion Manahan Solo adalah warisan Praja Mangkunegaran.
Menurut Dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Heri Priyatmoko, “Lapangan Manahan dibangun seluas mungkin untuk kegiatan olahraga pacuan kuda dilengkapi tempat duduk penonton’’
Ia menambahkan, lahan tersebut semula digunakan untuk fasilitas berolahraga trah Mangkunegaran. Pembangunan stadion dan kawasan olahraga digagas oleh Presiden Soeharto dari 1989 hingga selesai 1998.
Kawasan Stadion Manahan saat diresmikan memiliki luas 170 ribu meter persegi. Total bangunan seluas 33.300 meter persegi.
Saat itu peresmian dilakukan oleh Presiden Soeharto pada Februari 1998. Setahun kemudian , Stadion Manahan jadi lokasi gelaran puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XVI.
Renovasi besar dilakukan tahun 2018 untuk peremajaan dan Piala Dunia U-20. Biaya dari renovasi tersebut sebesar 301 miliar rupiah.
Baca Juga: Waktu Olahraga yang Tepat Saat Berpuasa Selama Ramadan Menurut Pakar UGM, Hindari Pagi Hari!
Editor Video & Grafis: Joshua Victor
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.