JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan ada potensi bencana hidrometeorologi basah dan kering saat periode mudik Lebaran 2023.
“Berdasarkan hasil koordinasi, yang menjadi tantangan yang besar yakni bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem,” ujar Suharyanto di Jakarta, Jumat (7/4/2023), dikutip dari Antara.
Suharyanto menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga mungkin akan terjadi di beberapa provinsi dan hingga kini Riau dan Jambi sudah menetapkan status siaga darurat.
"BNPB mendukung peralatan pemadaman darat dan juga personelnya, kemudian menyiapkan helikopter di enam provinsi prioritas dengan total 46 helikopter,” lanjutnya.
Adapun provinsi prioritas penanganan karhutla yang dimaksud ialah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Pada wilayah-wilayah tersebut telah disiapkan 13 helikopter patroli dan 33 helikopter water bombing.
Baca Juga: Update Longsor di Natuna, BNPB: 30 Orang Meninggal, 24 Masih Hilang
Suharyanto mengatakan BNPB dengan instansi terkait akan melakukan pencegahan bencana tersebut, salah satunya dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"TMC bisa dilakukan untuk memperkecil turunnya hujan dan memperbanyak hujan disesuaikan dengan penanganan bencananya. Untuk karhutla TMC berguna mendatangkan hujan dan memadamkan api, untuk daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor dapat juga menggunakan TMC," ujarnya.
Langkah berikutnya, BNPB membuat peta rawan bencana untuk wilayah Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali, bagi masyarakat yang ingin mudik.
“Mengeluarkan peta rawan bencana di Jawa, Bali, dan Sumatera, terkait bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem,” ungkap Suharyanto.
“Kemudian bekerja sama dengan BPBD, kementerian, lembaga, dan pemda, untuk memantau penyelenggaraan mudik pada titik-titik yang akan menjadi penumpukan pemudik,” imbuhnya.
Ia berharap dengan langkah-langkah tersebut, pemudik dan masyarakat bisa bertemu dengan keluarga di kampung halaman dengan aman dan nyaman.
Baca Juga: BNPB Rilis Potensi Bahaya Erupsi Gunung Merapi Capai 7 Km
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.