MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia berusaha agar perdamaian terjadi antara Israel dan Palestina, yang terus bergejolak beberapa hari terakhir.
Aksi kekerasan dan saling serang terjadi antara kedua pihak sepekan terakhir.
Bermula dari yang dilakukan polisi dan tentara Israel ke Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Zelenskyy Buka Puasa Ramadan bersama Tentara Muslim Ukraina, Dekatkan Diri dengan Komunitas Islam
Mereka dua kali melakukan penyerangan ke tempat suci umat Islam tersebut, Kamis (6/4/2023).
Hal itu kemudian berujung pada serangan roket dari Lebanon ke Israel, yang kemudian dibalas Israel dengan serangan yang sama ke Lebanon dan Gaza.
Pada Jumat (7/4) kemarin, Kementerian Luar Negeri Rusia, menyerukan agar kedua pihak menahan diri.
“Kami meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menahan diri dari langkah-langkah konfrontatif, untuk bertindak demi mencegah eskalasi lebih lanjut, mengakhiri kekerasan dan memulihkan gencatan senjata yang berkelanjutan,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari Middle East Monitor.
“Kami menegaskan kembali pentingnya menghormati status quo Tempat Suci Yerusalem dan menghormati hak-hak penganut semua agama,” tambahnya.
Baca Juga: Bintang Film Porno Stormy Daniels Kasihani Donald Trump: Ia Tak Pantas Dipenjara
Mereka mengatakan, satu-satunya cara untuk memastikan stabilisasi jangka panjang dari situasi ini adalah dengan membangun proses negosiasi skala penuh.
Hal tersebut bertujuan untuk menyusun formula kompromi untuk penyelesaian Palestina-Israel berdasarkan dasar Hukum Internasional.
“Dengan tidak adanya cakrawala politik yang jelas untuk solusi komprehensif untuk masalah yang sudah berlangsung lama ini, konfrontasi kekerasan berulang tak dapat dihindari,” lanjut pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sumber : Middle East Monitor
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.