JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, akan sangat diuntungkan jika bergabung dengan koalisi besar.
Seperti diketahui, koalisi besar yang sebetulnya masih wacana ini disebut-sebut berisikan partai-partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Golkar, PAN, PPP, Gerindra dan PKB.
"Saya kira koalisi besar itu sangat menguntungkan bagi PDIP," kata Adi, Jumat (7/4/2023), seperti dilaporkan jurnalis Kompas TV, Muhammad Ranggaputra Indrajana.
Menurut penjelasannya, terdapat dua variabel yang membuat PDIP akan sangat diuntungkan jika bergabung dengan koalisi besar yang digagas Prabowo Subianto dkk ini.
Pertama, kata dia, PDIP bisa diuntungkan dari segi dukungan publik.
"Dari segi jumlah pendukung partai politik tentu akan lebih mayoritas ketimbang poros-poros yang lain," ujarnya.
Keuntungan kedua, lanjut Adi, dari segi konsolidasi barisan politik dalam partai.
"Adanya koalisi besar adalah ajang konsolidasi untuk memperkuat, menyatukan barisan-barisan politik terutama adalah barisan politik partai pendukungnya Jokowi, yang bisa dipastikan kalau memenangkan kembali pertarungan di 2024, akan melanjutkan semua legacy (warisan, red) yang sudah dilakukan oleh Jokowi."
"Jadi dua variabel ini yang saya kira bisa menjelaskan koalisi besar banyak untungnya (bagi PDIP)."
Baca Juga: Hitung-hitungan jika KIB dan KIB Gabung di Koalisi Besar dan Peran Jokowi sebagai Jangkar
Kendati demikian, Adi menegaskan, koalisi besar yang diwacanakan ini masih memerlukan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dengan elektabilitas tinggi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.