JAKARTA, KOMPAS.TV - Ida Andriyani atau lebih dikenal dengan Ida Dayak menambah deretan fenomena pengobatan alternatif yang viral di Indonesia.
Ya, fenomena ini memang bukan pertama kali terjadi. Bertahun-tahun yang lalu, tanah air juga sempat dihebohkan dengan pengobatan tradisional, mulai dari batu Ponari hingga Ningsih Tinampi.
Meskipun kini eksistenti mereka silih berganti mulai surut hingga ada yang hilang bak ditelan bumi, namun nampaknya opsi pengobatan alternatif tidak pernah hilang dari benak masyarakat.
Melansir ubaya.ac.id, pengobatan alternatif adalah pengobatan non medis di mana peralatan dan bahan yang digunakan tidak termasuk dalam standart pengobatan medis.
Pengobatan alternatif tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional seperti dokter. Macam-macam pengobatan alternatif antara lain akupunktur, bekam, pengobatan aura, obat-obatan herbal dan jamu, reiki, ceragem (pijat batu giok), pijat refleksi, hipnosis dan gurah.
Perawatan dengan cara dan obat tradisional biasanya mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris.
Baca Juga: Sosiolog UI: Pengobatan Alternatif Ida Dayak Harus Difasilitasi agar Tak Picu Keresahan
Di Indonesia pengobatan tradisional tetap diawasi dan diatur dalam perundang-undangan dan Peraturan Kementerian Kesehatan.
Berikut fenomena pengobatan alternatif yang sempat viral di Indonesia.
Pada 2009 lalu, masyarakat Indonesia digegerkan dengan sosok dukun cilik bernama Ponari yang berasal dari Jombang, Jawa Timur.
Ponari yang kala itu masih duduk di bangku kelas IV SD terkenal seantero negeri karena kemampuannya yang diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Dalam praktiknya, Ponari menggunakan batu yang ia temukan secara tidak sengaja setelah tersambar petir.
Sejak saat itu, setiap hari, ratusan hingga ribuan orang rela mengantre untuk mendapatkan tuah dari batu ajaib yang dimilikinya.
Bahkan, Ponari sempat tak lulus SD karena terlalu sibuk melayani pasien. Ia tidak bisa sekolah hampir tiga tahun, meski akhirnya berhasil menamatkan pendidikan dasar dan menengah, walau terlambat.
Pengobat alternatif Jeng Ana juga sempat menarik perhatian publik pada 2017 lalu. Ia beberapa kali mondar-mandir di televisi untuk mengiklankan obat herbalnya.
Sumber : Kompas TV, Kompas.id, Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.