KIEV, KOMPAS.TV - Kepala staf kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak mengkritik Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan dipimpin Rusia selama bulan ini. Presidensi Dewan Keamanan PBB sendiri dipegang secara bergantian dengan pergantian per bulan.
Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy itu menyebut presidensi Rusia adalah "pukulan" bagi sistem hubungan internasional. Terakhir Rusia memegang presidensi Dewan Keamanan PBB adalah pada Februari 2022, ketika invasi ke Ukraina dimulai.
Baca Juga: Napi Rusia Dibebaskan dan Gabung Wagner untuk Perang di Ukraina, Pulang Langsung Dicurigai Membunuh
Selain itu, Yermak juga mengecam Iran yang disebutnya "negara teroris". Iran sendiri dituduh memasok Rusia dengan ratusan drone kamikaze untuk menyerang Ukraina.
"Sangat jitu bahwa pada hari kemerdekaan sebuah negara teror, Iran, negara teror yang lain, Rusia mulai memimpin Dewan Keamanan PBB," kata Yermak dikutip The Guardian, Sabtu (1/4/2023).
"Ini tidak hanya memalukan. Ini adalah pukulan simbolis lagi bagi sistem hubungan internasional yang berbasis aturan," lanjutnya.
Federasi Rusia sendiri resmi memegang presidensi Dewan Keamanan PBB per Sabtu (1/4). Kremlin mengaku akan "menggunakan seluruh haknya" selama menjabat.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mendesak Rusia untuk "berlaku profesional" selama memimpin Dewan Keamanan PBB. Washington menyayangkan tiadanya cara menghalangi Rusia dari presidensi Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: Zelenskyy Undang Xi Jinping ke Kiev, Ukraina dan Rusia Berebut Dukungan China?
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.