JAKARTA, KOMPAS.TV - Gaya hidup para pejabat negara kini tengah disorot. Melalui media sosial, keluarga pejabat diketahui doyan memamerkan barang-barang branded yang mereka milik.
Usai kedapatan memiliki gaya hidup mewah, para pejabat ini saling mengklarifikasi dan menyebutkan bahwa barang mewah yang dimilikinya merupakan barang tiruan alias KW.
Salah satunya adalah Rafael Alun Trisambodo, eks pejabat Ditjen Pajak yang kini menjadi tersangka kasus dugaan gratifikasi. Dari sejumlah barang yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ada 70 tas mewah milik sang istri yang ikut disita.
Baca Juga: Istrinya Viral Pamer Kekayaan, Sekda Riau: Itu Barang KW Dibeli di Mangga Dua
Rafael mengatakan, dari puluhan tas itu, hanya 8-10 saja yang asli dan sisanya KW.
“Tapi kalau bicara nilai tas, dari 70 tas yang disita oleh KPK, itu mungkin paling banyak hanya 8-10 yang asli, sisanya semuanya KW. Biarkan KPK yang melihat itu, apakah itu asli atau tidak,” kata Rafael, Jumat (31/3/2023).
Selain Rafael, Sekda Riau SF Hariyanto yang juga kedapatan bergaya hidup mewah berdalih tas milik istrinya KW dan dibeli di Mangga Dua, Jakarta.
Lantas, mengapa pejabat kompak menyebut barang mewahnya sebagai barang KW usai kedapatan bergaya hidup mewah?
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto menjelaskan bahwa langkah para pejabat itu diambil karena tengah dalam kondisi terdesak. Mengatakan barang mewah sebagai barang KW menjadi siasat berkelit para pejabat itu.
“Ya biasa. Kalau sudah terdesak, sudah diketahui publik, penegak hukum, biasanya ramai-ramai akan berkelit bahwa ini bukan barang saya, KW, tiruan,” kata Agus dalam Kompas Petang, Sabtu (1/4/2023).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.