GUNUNGKIDUL, KOMPAS.TV- Bingung cari tempat ngabuburit menunggu waktu buka puasa di hari kesepuluh Ramadan 1444 Hijriah atau Sabtu, 1 April 2023? Jangan khawatir, Jogja seperti tak ada abisnya untuk mencari tempat-tempat rekomendasi yang cocok untuk ngabuburit. Salah satunya bisa merapat ke Wisata Moyo Bening di Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Berlokasi di kawasan Gunung Kendil, Ponjong, Gunungkidul, masih belum banyak orang tahu Moyo Bening yang menjadi semacam surga tersembunyi di kawasan terpencil ini. Tempat yang awalnya agak susah dilalui kendaraan kini telah disulap menjadi sebuah tempat wisata high quality layaknya Ubud Bali.
Baca Juga: Jokowi Ingin Rem Wisatawan Asal Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Apa Alasannya?
Sejarah Moyo Bening
Seorang tokoh masyarakat yang merupakan anak dari pencetus wisata Moyo Bening, Wahyu Karnadijaya (55) menuturkan hal ihwal Moyo Bening ini. Ia bercerita, pada jaman dahulu kawasan wisata ini merupakan daerah yang tidak menarik, selain tenar dengan angker, Gunung Kendil memiliki akses sulit karena hanya jalan setapak.
Awalnya banyak warga ketakutan lewat kawasan ini selain angker juga sepi dan jalan sulit.
Kemudian, muncul tokoh masyarakat yang juga pemilik pondok pesantren kawasan sekitar yakni Mbah Moyo Retno.
Ia kemudian membangun kawasan ini secara swadaya termasuk memperbaiki penerangan dan jalan yang sempit dilebarkan dan dihaluskan di tahun 2008.
Pada awalnya hanya dibangun untuk rumah tinggal pribadi Mbah Moyo Retno saja sebagai tempat peristirahatan namun diperbolehkan masyarakat umum sekitar juga datang menikmati di kawasan ini.
"Saat dibangun tidak ada air sama sekali. Ponjong memang susah air. Namun Mbah Moyo tak putus semangat, Kun Fayakun terus saja berdoa kepada Tuhan dan tak dinyana ternyata muncul sumber air dari yang sebelumnya kering tak ada potensi sumber air," kata Wahyu, baru-baru ini.
Konon katanya sebelum Mbah Moyo tahu bahwa di kawasan ini ada sumber air, ia terlebih dahulu bermimpi mengebor di batuan besar.
"Karena daerah terpencil ada batasan maksimal pengeboran dilakukan. Usaha mengebor tak sampai disitu saja, rata rata mereka tukang bor takut melakukan pengeboran di tempat tersebut. Akhirnya kesepakatan bersama ada yang mau mengebor dengan syarat ditungguin tak berani sendirian," tutur dia.
Selama di bor dengan kedalaman 70 Meter ternyata baru ada sumber mata air yang menyentuh tanah.
Baca Juga: Wisata Batur Natural Hot Spring
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.