GWANGJU, KOMPAS.TV - Cucu eks diktator Korea Selatan, Chun Doo-hwan meminta maaf atas Tragedi Gwangju 1980 yang membunuh ratusan orang.
Cucu dari eks Presiden Korea Selatan tersebut bahkan sampai bersujud ke keluarga korban.
Cucu Chun Doo-hwa, Chun Woo-won, 27 tahun, menegaskan kakeknya tersebut adalah pendosa dan pembantau.
Pada 1980 silam, Kota Gwangju menjadi pusat pemberontakan melawan darurat militer, yang dipaksakan oleh Chun, setelah ia memimpin negara itu lewat sebuah kudeta.
Baca Juga: Donald Trump Tidak akan Diborgol saat Diadili Kasus Uang Damai untuk Mantan Bintang Porno
Serangan militer terhadap para demonstran menyebabkan lebih dari 200 orang tewas atau hilang.
Dikutip dari BBC, Chun Woo-won pada Jumat (31/3/2023), memuji keberanian semua orang yang menentang rezim militer kakeknya.
Ia menegaskan kakeknya telah melakukan sebuah kejahatan besar, dan menambahkan ia secara tulus meminta maaf, karena tak mengungkapkan penyesalannya lebih cepat.
Chun juga mendatangi kuburan nasional kota itu, dan menjadi yang pertama di keluarganya melakukan hal tersebut.
Sejumlah kerabat korban menyambut baik sikap Chun, bahkan memeluknya saat melakukan konferensi pers di pusat peringatan.
“Chun Doo-hwan meninggal tanpa pernah meminta maaf,” kata Prof Shin Yul dari Universitas Myongji.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.