MOSKOW, KOMPAS.TV – Presiden Vladimir Putin, Jumat (31/3/2023), menandatangani strategi kebijakan luar negeri baru Rusia yang bertujuan mengakhiri dominasi dan hegemoni AS serta Barat dan mengidentifikasi China dan India sebagai mitra utama untuk masa depan.
“Federasi Rusia bermaksud untuk memprioritaskan penghapusan sisa-sisa dominasi Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain yang tidak bersahabat dalam politik dunia,” kata dokumen strategi itu seperti tertulis di situs kementerian luar negeri Rusia.
Istilah "negara-negara yang tidak bersahabat" digunakan oleh Rusia untuk merujuk pada negara-negara tersebut, khususnya di Eropa dan Amerika Utara, yang mengutuk kampanye militer Moskow di Ukraina dan menerapkan sanksi.
Dokumen setebal 42 halaman, yang diterbitkan di situs web Kremlin itu menyatakan Rusia akan bertujuan untuk "menciptakan kondisi bagi negara mana pun untuk menolak tujuan neo-kolonialis dan hegemonik".
Mengumumkan dokumen tersebut pada pertemuan dewan keamanan, Putin mengatakan, pembaruan strategi Rusia untuk keterlibatan di panggung global diperlukan karena "perubahan radikal" di dunia.
Strategi tersebut mencerminkan sikap pemimpin Rusia yang semakin anti-Barat dalam menghadapi sanksi dan bantuan militer Barat ke Ukraina, seperti yang juga terlihat dalam pidato kenegaraannya pada bulan Februari.
Rusia semakin terisolasi oleh AS dan Barat di panggung dunia dan berusaha untuk meningkatkan hubungan politik dan ekonomi dengan negara-negara di Afrika dan Asia seperti China dan India yang telah mengambil sikap lebih netral terhadap ofensifnya di Ukraina.
Baca Juga: Jubir Putin Sebut Rusia sedang Perangi Barat: Bakal Bertahan untuk Waktu yang Lama
Di poin 19 kebijakan luar negeri terbaru Rusia tertulis, untuk membantu menyesuaikan tatanan dunia dengan realitas dunia multipolar, Federasi Rusia bermaksud memprioritaskannya untuk menghilangkan sisa-sisa dominasi AS dan negara-negara lain yang tidak ramah dalam urusan global, menciptakan kondisi yang memungkinkan negara mana pun melepaskan ambisi neo-kolonial atau hegemonik;
Meningkatkan mekanisme internasional untuk memastikan keamanan dan pembangunan di tingkat global dan regional; Mengembalikan peran PBB sebagai mekanisme koordinasi pusat dalam mendamaikan kepentingan Negara Anggota PBB dan tindakan mereka dalam mencapai tujuan Piagam PBB;
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Russia Foreign Ministry
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.