JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah tidak menyangka dengan keputusan FIFA membatalkan gelaran Piala Dunia U20 2023 di Indonesia.
Eks politis PKS itu menilai keputusan mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 tidak lepas dari hal-hal politis.
Bahkan, Fahri menyoroti momen Presiden FIFA diberikan panggung untuk berpidato di acara G20 2022 lalu di Bali.
Baca Juga: Analisa Faktor yang Membuat FIFA Batalkan Piala Dunia U20, Pengamat: Mana Surat Pembatalan Drawing?
"Saya tidak pernah menyangka bahwa FIFA akan bertindak seperti ini kepada Indonesia, mengingat bahwa pada event paling penting G20 yang berlangsung di Bali tahun lalu," kata Fahri Hamzah, Jumat (31/3/2023) dikutip dari Tribunnews.
"Presiden Jokowi telah memberikan tempat yang sangat istimewa bagi Presiden FIFA dan bahkan menyampaikan pidato yang khusus di depan para pemimpin dunia," ujarnya.
Menurut Fahri, pemerintah Indonesia harus mencari alasan fundamental apa yang membuat FIFA mencoret Indonesia pada saat turnamen akan digelar kurang dari dua bulan.
Baca Juga: Palestina Sesalkan Indonesia Dicopot jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Ungkap Standar Ganda FIFA
Piala Dunia U20 2023 sendiri dijadwalkan berlangsung mulai 20 Mei-11 Juni.
"Kalau FIFA bermain politik, memang selama ini FIFA selalu berkait dengan politik, di Qatar FIFA melarang Rusia bermain atas argumen invasi kepada Ukraina. Padahal yang menginvasi Ukraina itu adalah politisi Vladimir Putin tapi klub sepakbola jadi korban. Sama juga dengan kasus Israel," ujar Fahri.
"Jadi adalah tugas PSSI dan pemerintah untuk memberikan kejelasan kepada masyarakat agar menjadi jelas ada apa di balik semua ini," ujarnya.
Baca Juga: Gubernur Bali: Mari Doakan Timnas Israel Dicoret FIFA dari Piala Dunia U20 2023
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.