VATICAN CITY, KOMPAS.TV – Paus Fransiskus, yang sedang menjalani perawatan karena infeksi pernapasan, tahun lalu mengakui ia perlu melambatkan tempo berkegiatan karena usianya yang kini 86 tahun dan masalah kesehatan yang semakin meningkat.
Berikut beberapa masalah medis yang dialami Paus selama hidupnya, mulai dari operasi pengangkatan sebagian paru-parunya di masa mudanya hingga masalah lutut yang membuatnya harus menggunakan kursi roda, dikutip dari France24.
Operasi Paru-Paru
Ketika berusia 21 tahun, Jorge Bergoglio, nama lahir Paus Fransiskus, hampir meninggal karena mengalami radang paru-paru atau pleuritis.
Menurut biografer Austen Ivereigh, para ahli bedah mengangkat tiga kista paru-paru dan sebagian kecil paru-paru kanannya dalam operasi yang diikuti oleh pemulihan yang panjang dan menyakitkan.
Namun, dalam wawancara tentang kesehatannya dengan jurnalis dan dokter Argentina, Nelson Castro, Paus mengatakan bahwa ia telah "sepenuhnya pulih... dan tidak pernah merasa terbatas sejak saat itu".
Sciatica dan Akupunktur
Paus sering mengeluh tentang "tamu yang menjengkelkan", yaitu sakit syaraf kronis yang disebut sciatica, yang menyebabkan sakit punggung, pinggul, dan kaki yang kadang-kadang memaksanya membatalkan acara resmi.
Ia memiliki cara berjalan yang khas -- ia menggambarkannya sebagai "berjalan seperti ayam betina yang ingin menetaskan telur" -- tetapi hal ini disebabkan oleh kondisi kaki datar (flat feet), seperti yang dijelaskan Francis kepada Castro dalam bukunya The Health of Popes.
Sebagai uskup agung Buenos Aires, ia dirawat oleh seorang akupunturis Tiongkok untuk nyeri punggungnya, seperti yang ditulis oleh Ivereigh dalam majalah Katolik mingguan The Tablet pada 2021.
Pada akhir 1979 dan awal 1980, ia juga menderita infeksi kantung empedu yang hampir fatal dan mengalami masalah "singkat" dengan jantungnya pada tahun 2004 setelah terjadi penyempitan pembuluh darah, kata biografer tersebut.
Masalah dengan "hati berlemak" diatasi melalui perubahan diet.
Baca Juga: Kondisi Paus Fransiskus Dilaporkan Membaik usai Dirawat karena Infeksi Saluran Pernapasan
Musik Bach dan Minuman Herbal
Paus Fransiskus, yang pernah menjadi kepala ordo Yesuit pada 1970-an selama kekejaman militer Argentina, sebelumnya juga mencari dukungan kesehatan mental.
Ia mengatakan kepada Castro bahwa ia berbicara dengan "seorang psikolog wanita hebat" seminggu sekali selama enam bulan saat rezim militer berkuasa, untuk membantunya mengatasi kecemasan.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.