BADUNG, KOMPAS TV - Pertemuan Menteri Keuangan RI dan gubernur Bank Sentral Asean 2023 juga menghadirkan berbagai seminar. Salah satunya gala seminar tentang Enhancing Policy Calibration For Macro Financial Resilience yang membahas kalibrasi bauran kebijakan makro ekonomi dalam menopang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi negara.
Seminar tersebut menghadirkan panelis Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Gubernur Bank Sentral Filipina, Felipe M Medalla, dan Bank Thailand.
Pada seminar tersebut Gubernur Bank Indonesia menekankan pentingnya otoritas untuk merumuskan respon kebijakan yang pruden dan inovatif dalam rangka memitigasi resiko dari spillover effect global, sekaligus mempertahankan dukungan terhadap pemulihan ekonomi domestik yang sedang berlangsung. Gubernur Perry menggaris bawahi pentingnya bauran kebijakan Bank Indonesia yang meliputi kebijakan moneter untuk stabilitas makro ekonomi agar inflasi terjaga.
Senada dengan itu menteri Sri Mulyani menyampaikan bahwa kebijakan perlu kalibrasi seiring dinamika yang ada karena setiap tahun tantang berbeda muncul dari sumber resiko yang beragam.
Sementara itu Gubernur Bank Sentral Filipina mengatakan perlu adaptasi kebijakan yang cepat, inflasi tetap menjadi sasaran utama dan karenanya BSP menerapkan kebijakan moneter yang agresif.
Negara ASEAN yang berkarakterristik ekonomi kecil terbuka dinilai rentan terhadap dampak guncangan global, hal ini apabila tidak diantisipasi dapat meningkatkan resiko krisis, formulasi dan kalibrasi kebijakan menjadi krusial untuk mendukung peran asean bagi pemulihan ekonomi global.
#afmgm2023 #bankindonesia #bankcentralasean
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.