JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan FIFA tidak menyepakati kondisi dan persyaratan yang diajukan Indonesia terkait keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20.
”Tentu saja kita sangat menyayangkan kondisi-kondisi atau syarat-syarat yang kita ajukan ke FIFA kelihatannya tidak mendapatkan kesepakatan,” kata Muhadjir yang juga Pelaksana Tugas Menteri Pemuda dan Olahraga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/3/2023) dikutip dari Kompas.id.
Tapi Muhadjir menegaskan pemerintah Indonesia tidak melanggar konstitusi jika tetap mengizinkan Timnas Israel bertanding di Indonesia.
Pernyataan ini sekaligus membantah pelanggaran konstitusi yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 tentang sikap Indonesia yang anti-penjajah.
Baca Juga: Plt Menpora soal Timnas Israel: Syarat yang Kami Ajukan Kelihatannya Tidak Disepakati FIFA
”Tidak begitu, karena selama ini juga sudah ada delegasi Israel yang hadir di dalam pertemuan-pertemuan internasional kita,” tambahnya.
Muhadjir juga menolak jika Indonesia batal menjadi penyelenggara Piala Dunia U20.
”Belum sampai itu. Ini masih ada pembicaraan, saya rasa Pak Erick (Erick Thohir, Ketua Umum PSSI) akan segera ke Zurich untuk konsultasi lebih lanjut dengan FIFA. Ini belum level tertinggi, kan."
"Kemarin baru salah satu wakil ketua dari PSSI yang ketemu. Mudah-mudahan ada titik temu. Paling tidak, FIFA memahami posisi Indonesia dalam konteks ini. Jadi, ini bukan soal ditolak atau diprotes, bukan itu, tapi ini berkaitan dengan konstitusi itu,” tuturnya.
Perlu diketahui, pengundian penyisihan grup Piala Dunia U-20 2023 di Bali pada 31 Maret 2023 dibatalkan karena Pemerintah Bali menolak tim Israel U20 hadir di ”Pulau Dewata”, tepatnya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Baca Juga: Mahfud MD Soal Polemik Timnas Israel di Piala Dunia U20
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.