CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Ilmuwan akhirnya memecahkan misteri keberadaan mumi alien sepanjang 15 cm yang ditemukan di Amerika Selatan.
Jawabannya cukup mengejutkan karena menepis teori yang menyebutkan kerangka itu merupakan kerangka makhluk asing.
Kerangka mumi dengan kepala berbentuk kerucut, dan diberi nama Ata itu ditemukan di sebuah gereja yang ditinggalkan di La Noria, Gurun Atacama, Cile, pada 2003.
Saat ditemukan, kerangka tersebut tersimpan di dalam sebuah kantong kulit dan dibungkus dengan kain putih yang diikat dengan pita.
Baca Juga: Mahathir Mohamad Ngamuk ke PM Malaysia Anwar Ibrahim: Buktikan Saya Pernah Menyalahgunakan Jabatan
Penemuan ini menimbulkan kebingungan para ilmuwan selama lebih dari sepuluh tahun karena bentuk kepala dan ukurannya.
Selain itu, makhluk tersebut memiliki 10 tulang rusuk, sementara kebanyakan manusia memiliki 12 tulang rusuk.
Dilansir Daily Star, Minggu (26/3/2023), banyak yang mengira itu adalah janin. Tapi teori tersebut dan dugaan bahwa kerangka itu adalah kerangka alien sekarang telah terbantahkan.
Teori alien muncul setelah sebuah film dokumenter tentang UFO menampilkan Ata pada 2013 lalu.
Orang-orang percaya UFO turun ke kota pertama yang ditinggalkan, tempat di mana Ata ditemukan.
Sebuah film dokumenter berjudul Sirius bahkan berspekulasi kerangka itu merupakan anggota sebuah ras alien pendatang.
Sebelumnya, kerangka itu pernah diperkirakan berasal dari zaman kuno. Tetapi berdasarkan analisis pada 2012, kerangka kecil itu sebenarnya berasal dari era 1970-an.
Ilmuwan dari Univesitas Stanford di San Francisco dan Universitas California menemukan bahwa kerangka tersebut adalah bayi yang meninggal sekitar 40 tahun lalu.
Baca Juga: Misteri Mumi Putri Duyung Berusia Ratusan Tahun di Jepang Terpecahkan, Kenyataannya Memilukan
Alasan di balik wujudnya yang tak biasa dilaporkan karena memiliki sejumlah kondisi genetis yang dipercaya menyebabkan struktur tulangnya menjadi unik.
Studi menunjukkan adanya sejumlah mutasi pada tujuh gen yang secara terpisah atau bersama-sama, mengakibatkan berbagai kelainan bentuk tulang, wajah atau displasia kerangka, yang lebih dikenal sebagai dwarfisme atau kekerdilan.
Ilmuwan percaya anak itu meninggal sesaat setelah lahir, atau bahkan lahir prematur.
Penelitian tentang Ata dipublikasikan dalam laporan Genome Research, yang menyoroti mutasi berkaitan dengan displasia, pertumbuhan abnormal yang kadang-kadang bisa menjadi kanker.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.