JAKARTA, KOMPAS.TV – Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa endorsement dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk Prabowo Subianto, menjadi salah satu penyebab meningkatnya elektabilitas Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pola peningkatan elektabilitas seperti yang dialami Prabowo agak jarang ditemukan.
“Terus terang kita agak jarang mendapati pola elektabilitas yang menurun, tiba-tiba meningkat,” tuturnya saatmerilis hasil survei tersebut, Minggu (26/3/2023).
“Ada tidak efek Jokowi? Kalau tidak ada endorsement Pak Jokowi, pemilih Pak Jokowi yang memilih Pak Prabowo ini tinggal menunggu waktu untuk habis.”
Adanya endorsement Jokowi untuk Prabowo, lanjut Burhanuddin, menyebabkan adanya kenaikan elektabilitas Prabowo.
“Kalau kita bandingkan tren jika tidak ada endorsement dan tren setelah ada endorsement, kenaikannya sekitar dua persen.”
Baca Juga: Survei Indikator: Prabowo Ungguli Anies dalam Simulasi Dua Nama Capres
Namun, kata dia, efek endorsement Jokowi pada Prabowo tersebut tidak jelas dampaknya pada pemilih Prabowo di Pilpres 2019 lalu.
Menurutnya, pemilih Prabowo di 2019 sudah banyak yang ‘lari’, bahkan sebelum NasDem mendeklarasikan Anies sebagai capres.
“Kita bisa simpulkan, pemilih Pak Prabowo sendiri yang memilih Pak Prabowo di tahun 2019 itu sudah pada lari, bahkan sebelum Anies dicapreskan oleh NasDem di Bulan Oktober.”
“Siapa yang lari? Terutama basis Islamis,” kata dia.
Hasil survei itu juga menyebut jika pilpres dilakukan dengan simulasi 3 nama, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, maka Ganjar yang keluar sebagai pemenang, dengan elektabilitas 36,8 persen, disusul Prabowo Subianto dengan 27, persen, dan Anies 26,8 persen.
Survei itu juga menyimulasikan 19 nama semi terbuka, dan hasilnya elektabilitas Ganjar Pranowo tetap berada di peringkat pertama, naum stagnan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.