CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Sosok Stormy Daniels menjadi sorotan setelah kasus yang menimpanya langsung membuat mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengeluarkan ancaman.
Trump mengancam akan adanya kematian dan kehancuran jika ia didakwa melakukan pembayaran diam-diam kepada Stormy Daniels.
Stormy Daniels diketahui sebagai seorang bintang film dewasa terkenal AS yang dilaporkan menjadi selingkuhan Trump.
Daniels yang saat ini berusia 44 tahun, dilaporkan menerima uang sogokan senilai 130.000 dolar AS atau setara Rp1,9 miliar untuk membantah dirinya memiliki hubungan terlarang pada 2006.
Baca Juga: Donald Trump Mengira Bakal Ditangkap karena Uang Sogokan, Minta Pendukungnya Protes
Adalah mantan pengacara Trump, Michael Cohen yang membayarkan uang "tutup mulut" itu kepada Daniels.
Daniels pada 2009 sempat dipertimbangkan untuk menantang petahana David Vitter dalam pemilihan Senat AS 2010 di Louisiana, yang merupakan daerah asalnya.
Unggahan dalam akun di media sosial Truth, Trumph memunculkan ancaman akan memberikan kematian dan kehancuran jika Trump didakwa atas tuduhan tersebut. Ancaman yang dilontarkan lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya.
Skynews, Jumat (24/3/2023), mengutip unggahan dalam akun di media sosial tersebut.
“Orang macam apa yang dapat mendakwa orang lain, dalam hal ini mantan Presiden Amerika Serikat, yang mendapat suara lebih banyak daripada Presiden manapun dalam sejarah, dan kandidat terkemuka (sejauh ini!) untuk pencalonan Partai Republik dengan kejahatan”.
“Padahal, diketahui oleh semua bahwa tidak ada kejahatan yang telah dilakukan, dan juga diketahui adanya potensi kematian dan kehancuran dalam tuduhan palsu semacam itu dapat menjadi bencana bagi negara kita".
Serangan itu tampaknya ditujukan Trump melawan Jaksa Penuntut Distrik Manhattan, Alvin Bragg yang memimpin investigasi kriminal terhadap kasus Trump dan Stormy Daniels itu.
Baca Juga: Putri Kim Jong-Un Jadi Sorotan, Gunakan Baju Rp43 Juta saat Rakyat Korea Utara Terancam Kelaparan
Juri telah mengundang Trump untuk bersaksi dalam kasus tersebut, pekan ini, yang menjadi tanda putusan sudah dekat untuk diterapkan.
Tuduhan tersebut menjadi satu dari sejumlah investigasi kriminal dan sipil yang menyeret Trump.
Organisasi Trump saat ini menjadi kejaran Jaksa Agung New York, Letitia James atas tuduhan pemalsuan.
Sedangkan Departemen Kehakiman AS tengah menginvestigasi apakah ia telah memindahkan sejumlah dokumen rahasia dari Gedung Putih.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.