GIANYAR, KOMPAS.TV - Tawur Agung Kesanga digelar di Catus Pata Ubud, Gianyar, Bali.
Upacara ini dilakukan untuk menetralkan pengaruh negatif duniawi.
Upacara Tawur Agung Kesanga, digelar sehari sebelum perayaan Nyepi hari Rabu (22/03) ini.
Secara khusus, pelaksanaan Tawur Agung kali ini diperuntukkan agar situasi pariwisata di Bali berjalan lebih baik.
Mengingat beberapa waktu belakangan, banyak perilaku wisatawan yang dianggap bisa menurunkan nilai budaya Bali.
Upacara ini, juga diharapkan membawa berkah untuk kemakmuran warga.
Sementara, jelang Hari Raya Nyepi, 180 ogoh-ogoh diarak di sepanjang Jalan Kota Mataram, Lombok.
Pawai ogoh-ogoh ini menjadi wujud toleransi di tengah warga Lombok yang mayoritas beragama Islam.
Ratusan warga tumpah ke jalan untuk menyaksikan pawai ratusan ogoh-ogoh yang diarak keliling kota mataram menjelang Hari Raya Nyepi.
Ogoh-ogoh merupakan simbol kekuatan roh jahat.
Arak-arakan ogoh-ogoh ini berakhir menjelang matahari terbenam, saat umat Hindu lanjut melaksanakan Tawur Agung Kesange dan kemudian dilanjutkan ritual penyepian.
Pawai ogoh-ogoh di lombok sudah menjadi tontonan budaya bagi semua warga, tanpa memandang latar belakang agama.
Baca Juga: Sambut Nyepi, Pawai Ogoh-Ogoh Diikuti Reog Ponorogo Jadi Akulturasi Budaya di Jawa Timur
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.