JAKARTA, KOMPASTV – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi salah satu tokoh dengan elektabilitas tertinggi menuju Pilpres 2024.
Menurut survei terbaru Litbang Kompas Januari 2023 lalu, elektabilitas Prabowo di urutan kedua, tepat di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ia lebih tinggi dibanding bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan yang berada di peringkat ketiga.
Dalam analisis Survei Litbang Kompas yang dirilis hari ini, Selasa (21/3/2023), jika Prabowo urung ikut dalam konstetasi Pilpres 2024, diprediksi pendukungnya bakal terpecah dan berpindah ke capres lain.
Sebagian pendukungnya diprediksi bakal beralih ke Ganjar dan Anies dalam proporsi suara yang hampir imbang.
Pendukung Prabowo Subianto bakal pindah ke di kisaran angka 19,6 persen. Sedangkan pindah ke Anies 19,4 persen.
Baca Juga: Sayur Lodeh di Istana, Disebut Simbol Jokowi Sodorkan Nama Capres kepada Megawati
Selain itu, sebagian suara pendukung Prabowo lainnya diprediksi beralih ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sedangkan 21,7 persen pendukungnya menjawab tidak tahu atau belum memutuskan ketika ditanya soal bakal alihkan dukungan jika Prabowo tidak jadi jadi capres.
Berikut pilihan capres dari para pendukung Prabowo Subianto jika Prabowo tak jadi capres:
Adapun Partai Gerindra sendiri berdasarkan Rapimnas partai yang digelar Agustus 2022 lalu memutuskan kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
Kini, menuju Pemilu 2024, mereka sudah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan menyebut diri sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Mereka sampai kini juga belum secara resmi mengumumkan nama pasangan capres atau cawapres.
Baca Juga: Jokowi Dikabarkan AJukan 2 Sosok Capres ke Megawati, Ganjar dan Prabowo?
Adapun Survei Litbang Kompas ini digelar pada 25 Januari-4 Februari 2023.
Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode tersebut, margin of error penelitian berkisar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber : Kompas TV/kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.