JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Sosial atau Mensos Tri Rismaharini mengaku tidak tahu ada dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) beras dalam Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2020-2021.
Kasus dugaan korupsi bansos beras PKH tersebut saat ini tengah diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Baca Juga: Cerita Pegawai KPK Tak Sengaja Temukan 15 Belas Senpi dengan Peluru Tajam di Rumah Dito Mahendra
KPK menemukan adanya dugaan korupsi penyaluran bansos beras PKH saat mengusut kasus korupsi bansos Covid-19 yang menjerat bekas Menteri Sosial Juliari Batubara.
Risma mengaku sudah sempat menanyakan terkait kasus dugaan korupsi bansos beras itu kepada bawahannya. Namun, Risma mengklaim mereka tidak ada yang bisa menjawab.
"Karena ada kasus ramai (di KPK), saya mencoba nanya, 'ini sebelumnya ceritanya kayak apa?' Tapi tidak ada yang bisa menjawab karena para pejabatnya sudah pada ganti, sehingga saya tidak tahu persis kejadiannya seperti apa," kata Risma di Jakarta pada Senin (20/3/2023).
Risma mengatakan, kasus yang sedang diusut oleh KPK tersebut terjadi ketika dirinya belum menjabat sebagai Menteri Sosial.
Risma karena itu meminta Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos untuk membuat kronologi kejadian kasus tesebut, berdasarkan surat-surat yang ada di kementeriannya.
Baca Juga: Respons Guru Tunanetra Usai Mensos Risma Sujud di Kakinya: Pencitraan, Habis Itu Ngomel-ngomel Lagi
Setelah terkumpul surat-surat tersebut, baru diketahui ternyata peristiwa terakhir itu jatuh pada 30 September 2020 atau tiga bulan sebelum ia dilantik sebagai menteri.
"Jadi karena saya tidak tahu, jadi saya tidak bisa cerita. Memang kalau nurut ini saya juga bingung. Karena 'ini opo ya kok ada di dua dirjen.' kaya gitu loh," ujar Risma.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.