MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia dan Ukraina memperpanjang kesepakatan pengiriman gandum, meski perang antarkedua negara masih terjadi.
Kesepakatan tersebut membuat Ukraina bisa mengekspor jutaan ton gandum melewati Laut Hitam.
Namun masih belum diketahui berapa lama kesepakatan itu akan terjadi.
Ukraina mendorong agar kesepakatan tersebut bisa berlaku untuk 120 hari, tetapi Rusia hanya mau kesepakatan itu berlaku untuk 60 hari.
Baca Juga: 123 Negara Berbahaya untuk Putin karena Bakal Ditangkap Jika Memasukinya, Indonesia Tak Termasuk
Rusia sendiri memperingatkan bahwa mereka tak akan mengizinkan kesepakatan itu berlangsung lebih lama lagi, kecuali sanksi pada Moskow diperlemah.
Kesepakatan pengiriman gandum antara kedua negara sudah dilakukan sejak Juli lalu, dengan dibantu PBB dan Turki.
Kesepakatan tersebut dilakukan karena ditakutkan terjadinya krisis pangan global.
Ukraina merupakan salah satu penghasil gandum terbesar di dunia.
Tetapi akses mereka untuk dikirimkan di Pelabuhan Laut Hitam diblokade kapal perang Rusia selama invasi, Februari lalu.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan kesepakatan untuk memperpanjang pengiriman gandum pada Sabtu (18/3/2023), beberapa jam sebelum berakhir.
“Kesepakatan ini sangat penting dan vital untuk pasokan pangan global,” ujar Erdogan dikutip dari BBC.
“Saya berterima kasih kepada Rusia dan Ukraina, yang tak menyesali upaya mereka untuk kesepakatan perpanjangan yang baru, begitu juga dengan Sekretaris Jenderal PBB,” tambahnya.
Baca Juga: Zelenskyy Girang usai Perintah Penangkapan Putin Keluar, Menyebutnya Keputusan Bersejarah
Tapi baik Erdogan atau PBB tak mengklarifikasi berapa lama itu akan berlanjut.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan pada Jumat (17/3/2023), bahwa Uni Eropa (UE), Inggris dan AS memiliki waktu dua bulan untuk menghapus sanksi apa pun yang menargetkan sektor pertanian Rusia jika mereka ingin kesepakatan itu berlanjut.
Moskow ingin produksi Rusia mampu mengekspor lebih banyak makanan dan pupuk ke seluruh dunia.
Namun, sanksi Barat menghalangi mereka untuk melakukan hal tersebut.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.