CANBERRA, KOMPAS.TV - Mantan Perdana Menteri Australia Paul Keating mengecam pembelian kapal selam serbu bertenaga-nuklir melalui mekanisme kemitraan AUKUS. Keating menyebut pembelian yang dilakukan pemerintahan Anthony Albanese ini "pembelian terburuk sepanjang sejarah."
Australia sendiri mengumumkan akan membeli setidaknya delapan kapal selam serbu bertenaga-nuklir kelas Virginia dari Amerika Serikat (AS). Canberra mengklaim butuh kapal selam nuklir mengingat perkembangan militer di kawasan Indo-Pasifik.
Baca Juga: Australia Beli Kapal Selam Nuklir, China Murka: AUKUS Menempuh Jalan Salah dan Berbahaya
Menurut Keating, pembelian kapal selam tidak berguna dari sudut pandang militer. Pasalnya, ancaman China yang dikhawatirkan Australia hanya "omong kosong" menurut Keating.
"Satu-satunya China bisa mengancam Australia atau menyerangnya adalah dari darat. Itulah, mereka harus membawa armada kapala-kapal dengan tentara berjumlah besar untuk menjajah kita," kata Keating dalam acara National Press Club di Canberra, Rabu (15/3/2023) dikutip Associated Press.
PM Australia periode 1991-1996 itu menegaskan bahwa pesawat dan rudal Australia mampu mencegah serangan potensial China sebelum sampai ke darat.
"Jika kita membeli delapan (kapal selam), tiga di antaranya di lautan. Tiga itu akan melindungi kita dari keperkasaan China? Beneran?" kata Keating menengaskan, "Maksudnya, itu omong kosong. Omong kosong."
Paul Keating mencerca biaya 360 miliar dolar Australia yang dikucurkan pemerintah untuk pembelian kapal selam nuklir. Canberra mengklaim proyek ini dapat menciptakan 20.000 lapangan pekerjaan.
"Untuk 360 miliar dolar, kita akan mendapat delapan kapal selam. Itu mestinya adalah pembelian terburuk (Australia) sepanjang sejarah," kata Keating.
Baca Juga: Menhan Australia: Kami Butuh Kapal Selam Nuklir untuk Hadapi Militerisasi Kawasan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.