MAGELANG, KOMPAS.TV - Awan panas masih muncul dari Gunung Merapi, Minggu (12/3/2023) pagi sebagai efek dari erupsi pada gunung api teraktif yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu pada Sabtu (11/3) siang kemarin.
Menurut Kepala BPBD Sleman, Makwan hal itu menandakan bahwa aktivitas Gunung Merapi masih tinggi.
Gunung Merapi telah mengalami erupsi pada Sabtu (11/3), dan terus mengeluarkan awan panas.
Makwan mengungkapkan awan panas guguran di Minggu pagi ini meluncur sejauh 2.000 meter ke arah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Mitos Awan Panas dan Abu Vulkanik Gunung Merapi Tak Sampai Solo, Ternyata Ada Penjelasan Ilmiah
“Angin masih ke barat daya, sehingga dampak abu tidak ke Sleman,” kata Makwan di Program Sapa Pagi Kompas TV, Minggu (12/3).
Ia mengatakan zona bahaya masih sesuai skenario, yaitu awan panas ke arah Kali Bebeng, Kali Krasak ke arah Magelang.
Selain itu, juga ke arah Kali Gendol Sleman sejauh 5km.
“Arah bahaya masih mengikuti pola arah luncuran awan panas,” ujarnya.
Makwan pun menegaskan dampak abu vulkanik sagat tergantung pada arah angin, dan bisa mencapai lebih dari 7km, bahkan hingga 10 sampai 20km.
Namun, menurutnya yang paling perlu diwaspadai adalah awan panas yang meluncur dari Gunung Merapi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.