PAPUA, KOMPAS.TV - Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring menyebut, ada sejumlah faktor yang membuat personel gabungan gabungan TNI-Polri di Papua cukup kesulitan membebaskan pilot Susi Air.
Pilot Susi Air bernama Kapten Philip Mark Marhtens itu sudah sebulan lebih disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Sampai kini upaya pembebasan terus dilakukan.
Menurut Juinta, medan yang sulit adalah salah satu faktor, namun KKB juga memakai tameng anak-anak dan perempuan menjadi faktor yang menyulitkan lainnya.
Penggunaan tameng dari manusia ini, katanya, akibatkan pembebasan pilot Susi Air jadi sulit. Aparat menyebut tak ingin gegabah.
“Upaya yang dilakukan TNI-Polri memang mengalami beberapa kendala, karena KKB Egianus Kogoya selalu membawa anak-anak kecil dan kaum perempuan dan mama-mama sebagai tameng,” kata Brigjen Juinta Omboh, Sabtu (11/3/2023) dilansir dari kompas.com
Baca Juga: KKB Egianus Kogoya Disebut Ingin Kelabui Polisi, Caranya Sebar Kondisi Pilot Susi Air Diapit Mereka
Brigjen Juinta menyebut, tidak semua masyarakat Papua dukung KKB. Apalagi KKB disebutnya kerap menyerang pemukiman warga.
Akibatya, kata dia, banyak warga yang juga takut KKB.
“Masyarakat tidak semua mendukung KKB, namun karena takut,” kata jenderal yang akrab disapa JO ini.
Ia lantas klaim, tugas TNI adalah jaga Papua dan itu akan terus dilakukan, serta pembebasan pilot Susi Air juga tetap digalakkan oleh tim gabungan.
Baca Juga: Kondisi Terbaru Pilot Susi Air Usai Sebulan Disandera KKB, Kapten Philip Bacakan Pesan dari OPM
Sebelumnya, KKB di Papua pimpinan Egianus Kogoya membagikan informasi terbaru mengenai kondisi pilot susi air bernama Philip Max Mehrtens yang telah sebulan disandera.
Dalam video yang diperoleh KOMPAS.TV dari Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka, Sabby Sambom, tampak pilot Susi Air dalam keadaan baik-baik saja.
Diapit oleh sejumlah anggota KKB, Kapten Philip tampak sedang duduk di batang pohon mengenakan jaket warna biru hitam dan celana panjang.
Selain itu, pilot Susi Air tersebut juga tampak memakai kalung khas Papua, sepatu dan juga topi. Selanjutnya, Kapten Philip yang memegang secarik kertas tampak membacakan pesan dari KKB.
"Saya diinstruksikan memberikan pernyataan ini,” kata Kapten Philip memulai pernyataannya yang dikutip, pada Jumat (10/3).
“Tidak boleh ada pilot asing yang diizinkan bekerja dan terbang di Papua sampai Papua merdeka," ujar Philip dalam video itu.
Sumber : Kompas TV/kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.