JAKARTA, KOMPAS.TV – CA (24) adalah seorang mucikari yang menjual anak-anak perempuan usia belasan tahun di sebuah forum di internet juga twitter. Salah satu yang dijual adalah RA, yang masih duduk di kelas VIII SMP.
Merujuk dalam laporan Tim Investigasi Harian Kompas, RA ditawarkan ke pria-pria hidung belang seharga Rp800 ribu per jam.
RA hanya bisa melayani sore hingga malam sebelum pukul 21.00 karena menyesuaikan jam pulang sekolah. Setidaknya itu yang dikatakan CA kepada setiap pelanggan.
RA mesti dijemput untuk datang ke lokasi pertemuan, khusus di area Jakarta Pusat.
Ia terjebak dalam dunia prostitusi daring sejak 13 tahun saat masih duduk di kelas VI SD. Kesulitan ekonomi menjadi pendorongnya.
Kala itu, RA diiming-imingi uang belasan juta untuk menjual keperawanannya. Dari situ dia mendapat bayaran Rp15 juta untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Warga Curiga Toko Pakaian Wanita di Tangsel Pelanggannya Kebanyakan Pria, Ternyata Tempat Prostitusi
Setelah menjual keperawanan, RA kerap mendapat tawaran melayani lelaki dengan waktu tidak terikat. Dia akhirnya menerima tawaran setidaknya sekali setiap pekan.
Tidak ada anggota keluarga yang tahu aktivitasnya kecuali adiknya.
Saat ini, RA yang berusia 16 tahun. Ia mengaku terpaksa mau dijual dalam bisnis prostitusi daring lantaran terpepet kebutuhan ekonomi keluarga.
“Kalau enggak kayak gini, mau makan dari mana. Sungkan juga minta uang ke mama, apalagi waktu lihat dagangan belum habis,” terang RA, Februari 2023 silam.
Diketahui, orangtua RA bercerai saat dia masih SD. Sang ibu harus banting tulang sendirian berjualan makanan.
RA kemudian tinggal dengan ibunya bersama adik dan kakaknya di rumah petak kawasan padat penduduk Jakarta Pusat. Rumah itu juga dijadikan warung nasi.
Baca Juga: WNA Pakistan yang Kabur dari Tahanan Imigrasi Nunukan Ditangkap, Diduga Terlibat Perdagangan Orang
Saat ditemui, CA mengaku baru memperdagangkan RA dan satu anak perempuan lain di media sosial sebulan terakhir.
CA mendapatkan RA serta sejumlah anak lainnya lewat kenalan dari sepupunya yang kerap menjual anak untuk bisnis prostitusi.
CA dulunya adalah pekerja seks. Kini dia lebih fokus menawarkan perempuan lain, termasuk yang masih anak. Dari penghasilan yang didapat, CA membagi hasil 50:50 kepada anak yang dijual.
“Dari kenalan sepupu ini, saya dapatkan mereka lewat kabar mulut ke mulut. Dibawalah sama dia anak SMP,” ucap CA.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.