BANGKOK, KOMPAS.TV – Pemerintah Metropolitan Bangkok BMA memerintahkan warganya untuk menggunakan masker wajah dan menghindari aktivitas luar ruangan setelah tingkat debu halus naik di atas tingkat aman di beberapa daerah ibu kota Thailand pada Selasa (7/3/2023) pagi, seperti dilaporkan oleh Straits Times.
Data dari stasiun pemantauan kualitas udara menunjukkan tingkat atmosfer PM2,5 berkisar dari 61 hingga 93 mikrogram (mcg) per meter kubik di 69 area kota.
Setiap tingkat di atas 50mcg dianggap tidak aman karena paparan jangka panjang terkait dengan penyakit kronis, termasuk masalah paru-paru dan jantung.
Warga kota yang mengalami kesulitan bernapas, peradangan mata, nyeri dada atau sakit kepala setelah keluar rumah harus menemui dokter, seperti dikutip oleh The Nation.
Pada Selasa (7/3), Bangkok Post melaporkan polusi kabut asap di negara tersebut melampaui tingkat aman di 36 provinsi, terutama di utara.
Bangkok dan provinsi sekitarnya akan tetap tertutup kabut asap selama dua hari ke depan.
Pada Senin (6/3), Jatuporn Buruspat, sekretaris tetap Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mengatakan tingkat PM2,5 tetap kritis di utara dan timur laut selama seminggu terakhir.
Hal ini disebabkan oleh aktivitas pembakaran hutan dan ladang, dengan lebih dari 2.500 titik panas ditemukan di kedua sisi perbatasan, tambahnya.
Baca Juga: Polusi Udara Sebabkan Kematian Dini 238.000 Orang Eropa Tahun 2020
Pejabat dari Departemen Taman Nasional, Kehutanan Kerajaan dan pejabat setempat berjuang untuk mengendalikan kebakaran.
Gambar satelit dari Badan Pengembangan Teknologi Informasi Geospasial dan Antariksa pada hari Sabtu menunjukkan 6.701 titik panas di Myanmar, 2.583 di Thailand, 2.125 di Kamboja, 1.434 di Laos, 147 di Vietnam dan dua di Malaysia.
Thai PBS World melaporkan Dewan Lingkungan Hidup Nasional Thailand akan bertemu pada tanggal 15 Maret untuk mempertimbangkan masalah kebakaran hutan dan kabut asap.
Ini terjadi setelah Kantor Sekretaris Jenderal Asean mengirimkan Alert Level 2 kepada semua negara anggota tentang kerja sama untuk mengatasi masalah terkait.
Jatuporn mengatakan peringatan itu dikeluarkan setelah lebih dari 150 titik panas terdeteksi dalam satu hari.
Sebagian besar titik panas di Thailand terkonsentrasi di hutan, 267 di daerah pertanian, 228 di daerah komunitas, 155 di lahan reforma agraria dan 14 di dekat jalan raya.
Tiga provinsi dengan titik panas terbanyak adalah Kanchanaburi (597), Tak (200) dan Mae Hong Son (117).
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.