JAKARTA, KOMPAS.TV - Wajah Laila masih menyiratkan rasa cemas kala menceritakan sosok suaminya, Ali Wardahna yang hingga kini belum diketahui keberadaannya seiring ledakan Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) lalu.
Usianya yang tak lagi muda, seakan masih berharap akan sosok teman hidupnya kembali menemani di hari-hari senja.
Tak terbayangkan kisah perpisahan ini berawal dari ledakan depo Pertamina yang kemudian diikuti amukan si jago merah yang sama sekali tak diharapkan kedatangannya. Semua cerita sedih itu tergambar dari sorot mata wanita bernama lengkap Nur Laila.
Wanita berusia 63 tahun itu mengisahkan perpisahan dengan suaminya saat ditemui di posko pengungsian di Kantor Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara pascakebakaran melanda Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan pada Jumat (3/3) malam seperti dikutip Antara, Senin (6/3/2023).
Baca Juga: Ada Pencuri hingga Warga Selfie di TKP Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Polisi Siagakan 400 Aparat
Masih jelas dalam ingatannya terakhir bertemu dengan sang suami sebelum detik-detik api dari kebakaran menjalar dari rumah ke rumah. Kala itu, sang suami berpamitan untuk mengunjungi temannya yang seorang pendeta. Laila hanya berdua bersama sang cucu yang berusia tujuh tahun di rumah kontrakan.
Tiba-tiba dari rumah kontrakannya itu dia mencium seperti bau gas dan terasa pedas di mata. Saking banyaknya gas yang masuk ke rumah membuatnya tak kuat menghirup sehingga membuat badannya hampir terjatuh.
Tak banyak pikir, segera saja dia menggendong sang cucu keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Padamnya lampu dan lalu lalang kepanikan orang-orang membuatnya harus cepat memutuskan mencari tempat teraman.
Tak semua barang berharga yang dibawanya, hanya surat-surat berharga seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan lainnya yang terbawa.
Di tengah suasana panik itu ia menemukan tempat aman dibantu oleh para petugas PMI, polisi, hingga pemadam kebakaran yang mengarahkannya untuk singgah di posko pengungsian.
Selama di posko pengungsian, rasa rindu yang tak terbendung seakan menggerakkan tubuh Laila mencari sosok sang suami. Dia hanya ingat terakhir kali sang suami mengenakan baju lengan panjang berwarna putih dan celana abu-abu.
Dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, dia menanyakan nama dan ciri-ciri yang dimiliki sang suami kepada siapa pun yang ditemuinya. Ciri suami Laila, bertubuh kecil dan pendek, berusia 67 tahun.
“Rumah sakit di mana-mana setahu kita, udah dicari gak ada, tapi dengar lagi beritanya dari arah sana ketimpa puing katanya. Tapi gak tahu jelas apa nggaknya," kata Laila.
Kini, hanya satu doanya yang bisa dia panjatkan untuk bisa kembali bertemu sang suami, dan berkumpul bersama keluarga kecilnya seperti sedia kala. Segala barang berharga bisa kembali kalau ada uang. Namun, sosok penting di hidupnya tentu tak akan bisa tergantikan oleh siapapun.
Baca Juga: Permukiman di Sekitar Depo Pertamina Plumpang akan Direlokasi, Warga: Deponya Saja
“Pinginnya kita ya bisa kumpul lagi. Semua dalam keadaan sehat. Kalau ada di lingkungan di sini ya pulanglah,” ucapnya. Satu harapan Nur Laila, hanya ingin kembali memeluk sang suami dengan rasa cinta yang tak akan pernah padam.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.