JAYAPURA, KOMPAS.TV - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius Fakhiri menegaskan, upaya pembebasan sandera berkebangsaan Selandia Baru dari tangan Kelompok Kriminal Bersenjata terus berlanjut.
Ia menjelaskan lebih rinci bahwa pihaknya akan terus berusaha dan tidak menimbulkan korban jiwa, baik itu warga sipil maupun sandera.
"Oleh karena itulah, berbagai pendekatan terus dilakukan, terutama melalui para tokoh agar tidak menimbulkan jatuh korban," kata Kapolda di Jayapura, Sabtu (4/3) dikutip dari Antara.
Hal itu sengaja dilakukan KKB agar aparat keamanan apabila bertindak tegas dan menimbulkan korban jiwa akan dinyatakan pelanggaran HAM.
Baca Juga: Jenazah Praka Jumardi yang Gugur Tertembak KKB Diberangkatkan ke Kampung Halaman Hari Ini
"Mudah-mudahan pembebasan dapat segera dilakukan tanpa ada korban jiwa," harap Kapolda Fakhiri.
Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterima posisi sandera berkebangsaan Selandia Baru yang berprofesi sebagai pilot Susi Air itu terus berpindah-pindah.
Keberadaan pilot Philip Mark Merthens tidak berada bersama Egianus Kogoya yang memimpin pembakaran pesawat milik Susi Air di Paro, Kabupaten Nduga.
"Yang pasti, baik sandera maupun KKB pimpinan Egianus Kogoya sudah tidak berada di Kabupaten Nduga," kata Fakhiri.
KKB pimpinan Egianus Kogoya, Selasa (7/2), membakar pesawat milik Susi Air yang dipiloti Philip Mark Merthens di Paro, Kabupaten Nduga, serta menyandera pilotnya.
Baca Juga: Kapolda Papua Sebut KKB Pimpinan Egianus Kogoya Sering Berbaur dengan Masyarakat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.