Kompas TV nasional kesehatan

Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker, Dokter: Hindari Pola Makan Tak Sehat

Kompas.tv - 4 Maret 2023, 16:35 WIB
obesitas-tingkatkan-risiko-kanker-dokter-hindari-pola-makan-tak-sehat
Ilustrasi. Salah satu cara mencegah kanker, menurut dokter spesialis, adalah dengan menghindari pola makan tak sehat yang dapat menyebabkan obesitas. (Sumber: Jonathan Borba on Unsplash)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Edy A. Putra

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan hematologi-onkologi medik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr Faizal Drissa Hasibun, Sp.PD-KHOM mengatakan obesitas merupakan faktor risiko kanker.

"Hindari pola makan tak sehat, jangan sampai muncul sindrom metabolik seperti obesitas, itu awal langkah buruk untuk risiko kanker," kata dia dalam sebuah diskusi kesehatan yang digelar daring, Jumat (3/3/2023), dikutip dari Antara.

Untuk mencegah obesitas, Faizal menyarankan untuk mengurangi makanan berlemak dan menerapkan diet sehat yang seimbang termasuk memilih makanan segar. 

Selain itu, memperbanyak asupan buah dan sayur karena makanan ini mengandung serat guna mencegah menempelnya zat-zat jahat yang bisa diserap usus.

Baca Juga: Alami Obesitas, Balita 27 Kg di Bekasi Dirujuk ke RSCM Jakarta

"Beberapa makanan mengandung pewarna, pengawet sering komposisinya zat karsinogenik, itu mesti hati-hati. Penggunaan minyak goreng berulang sampai hitam itu bisa menimbulkan risiko kanker," kata Faizal.

Dia juga mengatakan minuman beralkohol menjadi salah satu momok untuk risiko kanker lambung, hati dan leher.

Di sisi lain, menghindari asap rokok dan kebiasaan merokok, aktif bergerak, dan meminimalkan stres juga dapat menjadi cara mencegah kanker.

"Bila duduk dua jam, harus melakukan gerak kecil 15 menit, kurangi risiko terkena kanker 15-27 persen, minimalisir stres, ibadah membantu menenangkan pikiran dan diri, menekan stres," kata Faizal.

Menurut Kementerian Kesehatan, kondisi obesitas ditandai dengan indeks massa tubuh (IMT) di atas 27 yang didapatkan dari hasil membagi antara berat badan dalam satuan kilogram dibagi tinggi badan dalam satuan meter dan dikuadratkan.

Selain pengukuran IMT, ada juga penghitungan menggunakan lingkar perut untuk menunjukkan obesitas sentral. Pria dikatakan obesitas sentral bila lingkar perutnya lebih dari 90 cm, sementara wanita di atas 80 cm.

Baca Juga: Dokter Menduga Obesitas Kenzi Disebabkan oleh Kelainan Genetik


 




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x