JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembahasan terkait impor kereta listrik dari Jepang akan berlanjut hari ini, Jumat (3/3/2023). Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan memimpin rapat dan akan dihadiri Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan PT KAI.
"Besok kita rapatkan, semua (dilibatkan), nanti diundang oleh Menko Marves," kata Menperin Agus Gumiwang kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).
"Besok kita rapatkan, pasti ada solusi. Nggak bisa kira-kira kalau keputusan, gimana bisa kira-kira kalau keputusan?" ujarnya.
Impor kereta dari Jepang diajukan oleh KAI, karena beberapa rangkaian kereta sudah tidak bisa digunakan lagi. Namun, izin impor belum keluar karena ada perjanjian kerja sama dengan BUMN produsen kereta, PT INKA untuk memasok kereta untuk kebutuhan dalam negeri.
Tapi, kereta produksi PT INKA itu baru siap 2-3 tahun lagi. Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, pihaknya juga sebenarnya sudah bekerja sama dengan INKA.
Hal ini sesuai dengan program jangka panjang perusahaan karena diprediksi volume pengguna yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Baca Juga: Korban Tewas Kecelakaan Kereta di Yunani Jadi 57 Orang, Kemarahan atas Insiden Ini Kian Besar
"16 trainset sudah dipesan dengan nilai kurang lebih Rp4 triliun, bahkan kesepakatan awal Memorandum of Understanding (MoU) sejak tahun 2022 sudah ditandatangani. Kereta ini akan dapat dioperasikan pada tahun 2025-2026," kata Anne dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas TV, Jumat (3/3).
KAI Commuter juga merencanakan Pengadaan Kereta Bukan Baru yakni untuk mengganti/me-replace kereta yang rencananya akan dikonservasi mulai tahun ini, 2023.
Adapun jumlah kereta yang akan dikonservasi sebanyak 10 pada tahun 2023, dan 19 pada tahun 2024.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.