BEIJING, KOMPAS.TV - Pembunuhan sadis model Hong Kong, Abby Choi, yang dimutilasi mantan suaminya menimbulkan fenomena tersendiri di media sosial China.
Para perempuan China mulai menunjukkan sikap mempertanyakan arti pernikahan.
Pembunuhan ini yang kemudian membuat para perempuan China mulai menyerukan menentang pernikahan di media sosial.
“Jika tak menikah, Anda dipukuli pacar. Jika menikah, suami Anda yang akan memukuli. Jika Anda bercerai, mantan suami Anda yang akan memukuli, Ada apa dengan dunia ini?” ujar salah seorang warganet di Weibo dikutip dari Al Arabiya, Kamis (2/3/2023).
“Tak menikah dan tak memiliki anak jelas merupakan yang paling aman,” kata yang lainnya.
Media sosial China tersebut juga mengeluarkan taggar “perempuan 24 tahun tewas setelah ditusuk delapan kali oleh suaminya”, dan telah dilihat selama 200 juta hanya pada Selasa (28/2/2023).
Hal tersebut jelas membahayakan usaha pemerintah China yang menginginkan agar ada lebih banyak pernikahan dan bayi yang lahir untuk mengimbangi krisis demografis di China yang menua dengan cepat.
Gagasan tradisional tentang pernikahan dan kewajiban keluarga tetap kuat di China, meski banyak orang muda yang mempertanyakan hal ini.
Pasalnya, pengasuhan anak yang tak terjangkau, dukungan yang tak memadai untuk ibu bekerja, dan aspirasi individualistis jadi penyebab.
Hal ini sebagian tercermin dalam meningkatnya angka perceraian.
Sejumlah poster di media sosial juga menyoroti sulitnya meninggalkan pernikahan yang penuh kekerasan, setelah diberlakukannya “masa tenang” wajib selama 30 hari bagi pasangan yang ingin bercerai pada 2021.
Pembunuhan sadis Abby Choi memang membuat gempar dunia, yang terkuak pekan lalu, setelah bagian dari tubuhnya ditemukan di lemari pendingin di daerah pedesaan Hong Kong, Jumat (24/2/2023).
Baca Juga: AS Setujui Penjualan Senjata Termasuk Rudal F-16 ke Taiwan, Persiapan Hadapi Serangan China
Ketika itu, juga ditemukan kartu identitas, kartu kredit dan sejumlah benda miliknya.
Setelah itu, bagian tubuh Choi, termasuk kepalanya ditemukan di sejumlah tempat.
Sang mantan suami dan eks mertuanya pun ditangkap dan didakwa sebagai pelaku pembunuhan sadis tersebut.
Baca Juga: Obesitas Mengancam Arab Saudi, Pemerintah Gaungkan Reformasi Anti-Kegemukan
Sumber : Al-Arabiya
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.