YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 disebut berdampak parah pada kesehatan mental dan hubungan antarmanusia di seluruh dunia. Dampak ini khususnya membekas paling parah di kelompok usia dewasa awal.
Hal tersebut diungkap oleh studi tahunan Mental State of the World (MSW) yang digelar organisasi Sapien Labs. Organisasi ini menyurvei lebih dari 400.000 responden di 64 negara mengenai kondisi mental secara umum setelah Covid-19 menyebar.
Penelitian terbaru ini menemukan bahwa rata-rata skor kesehatan mental menurun 33 poin dari ukuran berskala 300 dalam kurun dua tahun terkini, berada di tingkat yang sama dengan tahun 2021.
Baca Juga: Riset: 15,5 Juta Pemuda-Pemudi Indonesia Miliki Masalah Kesehatan Mental dalam Setahun Terakhir
Survei Sapien Labs tersebut juga menemukan bahwa orang berusia dewasa awal cenderung mengalami tantangan kesehatan mental dibanding generasi sebelumnya.
Orang berusia 18-24 tahun disebut memiliki "diri sosial" yang lebih rendah. Metrik ini digunakan Sapien Labs untuk mengukur seberapa individu mempersepsikan diri sendiri dan kemampuan untuk menjaga hubungan berarti.
Orang berusia dewasa awal juga disebut tiga kali lebih berpeluang tidak bisa menyesuaikan diri dengan keluarga, cenderung mendapati konflik dan instabilitas keluarga dalam tingkatan lebih tinggi.
Kaum dewasa awal pun dinyatakan cenderung tidak punya teman dekat dibanding seseorang berusia 75 tahun atau lebih tua.
"Pola ini, terlihat bahkan sebelum pandemi, merepresentasikan pembalikan tajam dari pola-pola yang didokumentasikan jelang 2010, mengindikasikan penurunan dramatis kesehatan mental generasi yang lebih muda, alih-alih peningkatan seiring usia," demikian tulis studi tersebut dikutip The Guardian, Rabu (1/3/2023).
Tara Thiagarajan, pendiri dan kepala ilmuwan di Sapien Labs, menyebut studi ini menekankan bahwa kesehatan mental seseorang pada dasarnya adalah relasional.
"Data ini mengindikasikan bahwa kita tidak mengapresiasi sepenuhnya sifat dasar psikis manusia yang sangat relasional. Seyakin apa bahwa tiap-tiap kita independen, kesehatan kita pada dasarnya sangat relasional," kata Tara.
Studi terbaru Sapien Labs juga menyimpulkan bahwa hubungan-hubungan kekeluargaan cenderung terkikis di seluruh dunia. Seseorang dengan hubungan keluarga buruk dan tidak punya teman dekat cenderung akan mengalami kesehatan mental buruk.
Baca Juga: Awas! Belum Bisa Memaafkan Dapat Pengaruhi Kesehatan Mental
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.