SEMARANG,KOMPAS.TV - Angin Monsun Asia diprediksi datang dari tanggal 22 Februari - 28 Februari, dan belum diketahui dengan pasti kapan akan berhenti, mengingat Februari masih merupakan puncak musim hujan. Angin Monsun ini bergerak mulai dari kecepatan 10-30 kilometer per jam, dari arah Barat menuju ke Timur.
Di wilayah Kota dan Kabupaten Semarang sendiri intensitas hujan masih dipengaruhi oleh faktor lokal, atau kondisi geografis dan topografi dari setiap daerah. Daerah yang lebih tinggi seperti Ungaran, Mijen, dan Gunung Pati memiliki potensi hujan yang lebih tinggi, dibandingkan dengan daerah dekat dengan pantai. Datangnya angin Monsun Asia ini berpengaruh pada pergerakan awan yang lebih cepat dan intensitas hujan dengan angin yang lebih kencang.
“Untuk hujannya sendiri di wilayah Semarang saat ini ada fenomena Monsun Asia, sehingga angin secara dominan dari arah Barat bisa menimbulkan penambahan awan hujan di Indonesia terutama di Wilayah Jawa Tengah terutama di Semarang,”ujar Rany, Prakirawan Cuaca BMKG Ahmad Yani Semarang
Sementara upaya teknologi modifikasi cuaca yang sudah dilakukan pada Jumat (24/02/2023) lalu berdampak setidaknya 50 persen, dalam mengurangi potensi adanya hujan lebat khususnya di wilayah Solo dan juga Semarang. Meskipun begitu, masyarakat tetap dihimbau untuk selalu waspada akan adanya potensi bencana seperti banjir, longsor, dan juga angin kencang.
#monsunasia #hujan #bmkg
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.