Kompas TV nasional peristiwa

Panglima TNI Ungkap Sulitnya Bebaskan Pilot Susi Air: KKB Berbaur Masyarakat, Tak Mau Ada Korban

Kompas.tv - 28 Februari 2023, 15:06 WIB
panglima-tni-ungkap-sulitnya-bebaskan-pilot-susi-air-kkb-berbaur-masyarakat-tak-mau-ada-korban
Kondisi pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Purwanto

PAPUA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan alasan tidak mudah membebaskan pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37), dari sandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya.

Menurut Panglima TNI, KKB kini sudah lihai berbaur dengan masyarakat

Apalagi, pasukan gabungan TNI-Polri lebih mengutamakan pendekatan persuasif untuk proses penyelamatan itu.

Selain itu, panglima TNI menyebut, pihaknya tidak ingin masyarakat yang tidak tahu apa-apa bakal jadi korban dalam proses penyelamatan pilot Susi Air yang berkebangsaan Selandia Baru itu.

 “Tidak mudah mengambil kelompok ini karena mereka berbaur dengan masyarakat,"  ujar Yudo, Selasa (28/2/2023) dilansir kompas.com

Baca Juga: KKB Egianus Kogoya Minta Tebusan Senjata dan Amunisi untuk Bebaskan Pilot Susi Air, BNPT Ogah Penuhi

"Kita akan mengutamakan cara persuasif, kita tidak mau masyarakat yang tidak tahu apa-apa menjadi korban,” tambah Yudo. 

Panglima TNI lantas memastikan belum ada penambahan pasukan lagi untuk operasi pembebasan pilot Susi Air itu.

“Tidak ada bantuan dari mana-mana. Di lapangan hanya TNI dan Polri, sekarang bagaimana caranya membebaskan sandera dengan selamat,” kata Yudo.

 “Kita enggak ada target. Itu tadi, mereka (KKB) berlindung selalu dengan masyarakat, malah dengan anak-anak. Ya kita usahakan ya sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif. Kita tidak mau masyarakat menjadi korban karena itu,” tambah Yudo.

Baca Juga: Kapolda Papua: KKB Egianus Kogoya Minta Senjata dan Amunisi untuk Ditukar dengan Pilot Susi Air

Panglima juga menyebut, kini negosiasi terus dilakukan. 

 “Negosiasi dilaksanakan oleh Pak Bupati dan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat. Kami fasilitasi usaha-usaha mereka,” ujar Yudo.

Sebelumnya diberitakan, Kapten Philips bersama lima penumpang Susi Air hilang kontak sesaat setelah mereka mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023) lalu.

Pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY itu diduga dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya. Semua penumpang sudah dievakuasi, kecuali Kapten Philips. 




Sumber : Kompas TV/kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x