KOMPAS.TV – Emosi merupakan respons otak yang instan. Ada lima emosi dasar yang diketahui yaitu, marah, takut, jijik, sedih, dan senang. Namun demikian, emosi sebaiknya bisa dikendaikan agar tidak menimbulkan masalah.
Pemerhati Anak dan Pendidikan yang juga Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengatakan, anak-anak dan remaja mempunyai emosi yang belum stabil.
“Anak usia dibawah 18 tahun juga belum dewasa, jadi kalau bertindak kerap kali tidak memikirkan resiko,” ujarnya saat dihubungi Kompas TV, Jumat (24/2/2023).
Selain karena belum dewasa, faktor lingkungan, khususnya keluarga juga sangat besar membentuk karakter anak.
Baca Juga: Mario Dandy Aniaya David, Kriminolog UI: Kenakalan yang Berakhir Kekerasan, Pidana Dilanggar
“Setiap orang pasti pernah merasa marah dan emosi, hal itu sangat manusia. Namun, yang penting adalah bagaimana kita meresponnya. Memilih untuk tetap marah tak terkendali sesungguhnya akan merugikan diri sendiri, termasuk Kesehatan,” tuturnya.
Hal ini berkaca pada kasus penganiayaan seorang anak pejabat Direktorat Pajak, MDS yang sudah usia dewasa (20 tahun) terhadap seorang anak yang masih usia anak (17 tahun) dengan dugaan karena dipicu membela pacar pelaku yang juga masih usia anak A (15 tahun).
Karena korban masih usia anak, maka polisi akan menggunakan tuntutan dalam UU Perlindungan Anak. Kemudian, ada S (19 tahun) teman dari pelaku yang statusnya dinaikan oleh polisi dari saksi menjadi tersangka, S sudah bukan usia anak, karena usia anak 0-18 tahun).
Jika ternyata nantinya A ditetapkan juga sebagai tersangka, misalnya dari proses pengembangan oleh kepolisian, maka untuk A akan digunakan UU No. 11/2012 tentang SPPA (Sistem Peradilan Pidana Anak) karena masih usia anak.
Lalu, bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk bisa mengelola emosi? Retno membagikan beberapa tips.
1. Tarik Napas yang Dalam dan Lambat
Ketika marah, napas akan lebih pendek-pendek dan cepat. Tarik napaslah yang dalam dan lambat dari hidung dan keluarkan dari mulut untuk beberapa saat.
Teknik pernapasan ini dapat menjadi salah satu cara mengelola emosi. Dengan menarik napas dalam dan lambat, diharapkan kemarahan kamu dapat mereda
2. Berolahraga agar Emosi Stabil
Cara mengatasi emosi yang tidak stabil juga bisa dilakukan dengan berolahraga seperti berjalan kaki, mengendarai sepeda, atau berlari. Lakukanlah hal yang dapat mengalihkan pikiran dan membuat tubuh kamu menjadi lebih baik.
Baca Juga: Pacar Mario Anak Pejabat Pajak Diduga Giring David ke TKP Penganiayaan, Polisi: Status Masih Saksi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.