LAMPUNG, KOMPAS.TV - Seorang bocah perempua di Kabupaten Tanggamus, Lampung berinisial JP (6) harus menjalani terapi rutin untuk mengembalikan bentuk bagian sisi wajahnya.
Anak yang masih mengenyam pendidikan di taman kanak-kanak (TK) itu diduga mengidap penyakit Bell's Palsy atau kelemahan otot yang membuat setengah wajahnya terkulai.
Gangguan tersebut muncul diduga akibat JP kerap bermain ponsel di hadapan kipas angin hingga enam jam sehari.
“Kurang lebihnya seperti itu (pemakaian ponsel di atas enam jam). Pokoknya kalau enggak dikasihin nangis. Ya gimana, namanya orangtua,” tutur ayah JP, Legimin kepada Kompas TV, Senin (20/2/2023).
Ibunda JP, Dewi Nuryani mengatakan gejala perubahan bentuk otot ini diketahuinya usai JP pulang dari sekolah.
"Setelah pulang sekolah saya suapin. Itu nasi jatuh-jatuh (dari mulut), minum air putih tumpah-tumpah. Mulutnya geser ke ke kiri, mata juga kedipnya cuma sebelah," jelas Dewi.
Sang ibu kemudian membawa JP ke bidan yang ada di wilayahnya. Namun, bidan menyarankan agar JP dibawa ke dokter anak.
"Setelah sampai sana ternyata tidak bisa kalau dokter anak. Harus ke dokter saraf," tutur Dewi.
Baca Juga: Bocah di Lampung Kena Bell's Palsy Gegara Berjam-jam Main Ponsel Depan Kipas Angin
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.